Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar menggandeng generasi muda di era revolusi industri 4.0 salah satunya dengan memanfaatkan ruang digital atau e-commerce dengan sebaik-baiknya.
"Baik penjual maupun pembeli sama-sama membutuhkanya, karena e-commerce tidak saja menawarkan kemudahan, tetapi juga efisiensi waktu, tenaga dan biaya," kata Uu saat membuka acara Cooperative Fair 2019 dengan tema ‘Generasi Milenial Jabar Juara’ di Plaza Metro Indah Mall, Kota Bandung, Jumat.
Menurut Uu, tantangan koperasi dan UMKM saat ini tidak hanya soal bagaimana memanfaatkan teknologi informasi yang terus berkembang, tetapi juga mengubah pola pikir dan sistem tata kelola usaha. Maka itu, kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus ditingkatkan.
Selain itu, Uu meminta supaya pengurus koperasi dan UMKM menggandeng generasi muda dalam menjalankan usahanya. Hal itu diperlukan supaya koperasi dan UMKM dapat mengintegrasikan usahanya dengan perkembangan zaman yang begitu dinamis.
"Reformasi tersebut pada dasarnya mendorong Koperasi dan UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis," katanya.
Guna menjawab tantangan zaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lain, kata Uu, koperasi dan UMKM harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Salah satunya dengan menata organisasi dan merancang strategi bisnis yang efektif serta efisien.
"Mari kita kobarkan semangat dengan menjadikan koperasi sebagai kekuatan bersama untuk memajukan kesejahteraan Indonesia," ucapnya.
"Semoga Koperasi dan UMKM terus tumbuh agar dapat memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, membuka lapangan kerja, serta menghadirkan pemerataan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Prov. Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, Cooperative Fair 2019 merupakan pameran produk koperasi dan UMKM dari 27 kabupaten/kota se-Jabar serta pelaku usaha dari provinsi lain.
"Cooperative Fair" merupakan ajang pameran, promosi dan pemasaran produk kreatif unggulan Indonesia sekaligus menciptakan jaringan pemasaran yang seluas-luasnya. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-72 sekaligus ulang tahun Provinsi Jawa Barat ke-74 yang jatuh pada tanggal 19 Agustus," katanya.
Selain itu, Kusmana meminta koperasi dan UMKM se-Jabar memanfaatkan perkembangan teknologi sekaligus mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam menjalankan usahanya.
“Kami dorong melalui program Digitalisasi Koperasi. Tahun 2019, sebanyak 200 koperasi di Jawa Barat dapat melakukan laporan keuangan berbasis online dan pemasaran menggunakan platform digital," ucapnya.
"Kami juga mendorong koperasi mampu bersaing dengan adanya pelatihan e-commerce bagi koperasi dalam mendorong koperasi siap dan memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung usaha," tutupnya.
Pada acara puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-72 di Purwokerto, empat tokoh Jabar mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meraih Satyalancana Pembangunan. Lalu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, Ketua Pengawas KSP Sejahtera Bersama Kota Bogor Iwan Setiawan, dan Ketua Dekopinda Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, meraih Satyalancana Wira Karya.
Kemudian, 12 tokoh koperasi Jabar meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM 2019. Selain itu, delapan koperasi Jabar mengukir prestasi, yakni Koperasi Nurul Iman Kab. Sukabumi, KSP Padamukti Kab. Garut, Koperasi Warga Desa Sangkan Hurip Sauyunan Kab. Bandung, Primer Koperasi Kepolisian Resor Garut, Kopwan Sejahtera Kota Bekasi, Kopma Bumi Siliwangi Upi Kota Bandung, KPRI Pemda Kab. Bekasi, Primkoppolresta Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Baik penjual maupun pembeli sama-sama membutuhkanya, karena e-commerce tidak saja menawarkan kemudahan, tetapi juga efisiensi waktu, tenaga dan biaya," kata Uu saat membuka acara Cooperative Fair 2019 dengan tema ‘Generasi Milenial Jabar Juara’ di Plaza Metro Indah Mall, Kota Bandung, Jumat.
Menurut Uu, tantangan koperasi dan UMKM saat ini tidak hanya soal bagaimana memanfaatkan teknologi informasi yang terus berkembang, tetapi juga mengubah pola pikir dan sistem tata kelola usaha. Maka itu, kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus ditingkatkan.
Selain itu, Uu meminta supaya pengurus koperasi dan UMKM menggandeng generasi muda dalam menjalankan usahanya. Hal itu diperlukan supaya koperasi dan UMKM dapat mengintegrasikan usahanya dengan perkembangan zaman yang begitu dinamis.
"Reformasi tersebut pada dasarnya mendorong Koperasi dan UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis," katanya.
Guna menjawab tantangan zaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lain, kata Uu, koperasi dan UMKM harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Salah satunya dengan menata organisasi dan merancang strategi bisnis yang efektif serta efisien.
"Mari kita kobarkan semangat dengan menjadikan koperasi sebagai kekuatan bersama untuk memajukan kesejahteraan Indonesia," ucapnya.
"Semoga Koperasi dan UMKM terus tumbuh agar dapat memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, membuka lapangan kerja, serta menghadirkan pemerataan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Prov. Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, Cooperative Fair 2019 merupakan pameran produk koperasi dan UMKM dari 27 kabupaten/kota se-Jabar serta pelaku usaha dari provinsi lain.
"Cooperative Fair" merupakan ajang pameran, promosi dan pemasaran produk kreatif unggulan Indonesia sekaligus menciptakan jaringan pemasaran yang seluas-luasnya. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-72 sekaligus ulang tahun Provinsi Jawa Barat ke-74 yang jatuh pada tanggal 19 Agustus," katanya.
Selain itu, Kusmana meminta koperasi dan UMKM se-Jabar memanfaatkan perkembangan teknologi sekaligus mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam menjalankan usahanya.
“Kami dorong melalui program Digitalisasi Koperasi. Tahun 2019, sebanyak 200 koperasi di Jawa Barat dapat melakukan laporan keuangan berbasis online dan pemasaran menggunakan platform digital," ucapnya.
"Kami juga mendorong koperasi mampu bersaing dengan adanya pelatihan e-commerce bagi koperasi dalam mendorong koperasi siap dan memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung usaha," tutupnya.
Pada acara puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-72 di Purwokerto, empat tokoh Jabar mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meraih Satyalancana Pembangunan. Lalu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, Ketua Pengawas KSP Sejahtera Bersama Kota Bogor Iwan Setiawan, dan Ketua Dekopinda Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, meraih Satyalancana Wira Karya.
Kemudian, 12 tokoh koperasi Jabar meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM 2019. Selain itu, delapan koperasi Jabar mengukir prestasi, yakni Koperasi Nurul Iman Kab. Sukabumi, KSP Padamukti Kab. Garut, Koperasi Warga Desa Sangkan Hurip Sauyunan Kab. Bandung, Primer Koperasi Kepolisian Resor Garut, Kopwan Sejahtera Kota Bekasi, Kopma Bumi Siliwangi Upi Kota Bandung, KPRI Pemda Kab. Bekasi, Primkoppolresta Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019