Anggota Polres Bogor, Jawa Barat menindak seorang sopir truk di bawah umur, D (15), saat mengendarai truk jenis Fuso di Jalan Raya sekitaran Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Selasa.
"Kami melakukan penindakan penilangan terhadap pengendara tersebut dan memanggil supir asli yang seharusnya mengendarai truk tersebut," ujar Kasatlantas Polres Bogor, AKP Fadli Amri.
Karena, sesuai Persyaratan pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) perseorangan dalam Pasal 81 ayat (2), (3), (4), dan (5) Undang-undang No 22 Tahun 2009, dijelaskan bahwa batas usia kepemilikan SIM golongan BI yakni usia 20 tahun.
"Berkendara di bawah umur sangatlah membahayakan bagi keselamatan dirinya dan juga orang lain," terangnya.
Fadli mengatakan, remaja laki-laki pengendara truk bernomor polisi A 9071 ZX merupakan anak putus sekolah. Sehingga, waktu sehari-harinya sebagian diisi dengan menjadi sopir truk pengganti.
Kini, truk tanpa muatan itu diamankan di Mako Polsek Parung Panjang, menunggu pemilik kendaraan beserta sopirnya menjalani pemeriksaan.
“Kami juga ingin mengajak pihak-pihak terkait untuk bersama aware_terkait permasalahan ini. Karena memang yang bersangkutan merupakan anak putus sekolah dan saat ini hidup sebatang kara guna memenuhi kebutuhan hidupnya, anak tersebut juga butuh perhatian,” kata Fadli.
Baca juga: Angkutan umum Bogor-Cianjur terkena imbas kasus pembununan mahasiswi IPB
Baca juga: Tangkal radikalisme, MUI datangi 12 lokasi di Kabupaten Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kami melakukan penindakan penilangan terhadap pengendara tersebut dan memanggil supir asli yang seharusnya mengendarai truk tersebut," ujar Kasatlantas Polres Bogor, AKP Fadli Amri.
Karena, sesuai Persyaratan pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) perseorangan dalam Pasal 81 ayat (2), (3), (4), dan (5) Undang-undang No 22 Tahun 2009, dijelaskan bahwa batas usia kepemilikan SIM golongan BI yakni usia 20 tahun.
"Berkendara di bawah umur sangatlah membahayakan bagi keselamatan dirinya dan juga orang lain," terangnya.
Fadli mengatakan, remaja laki-laki pengendara truk bernomor polisi A 9071 ZX merupakan anak putus sekolah. Sehingga, waktu sehari-harinya sebagian diisi dengan menjadi sopir truk pengganti.
Kini, truk tanpa muatan itu diamankan di Mako Polsek Parung Panjang, menunggu pemilik kendaraan beserta sopirnya menjalani pemeriksaan.
“Kami juga ingin mengajak pihak-pihak terkait untuk bersama aware_terkait permasalahan ini. Karena memang yang bersangkutan merupakan anak putus sekolah dan saat ini hidup sebatang kara guna memenuhi kebutuhan hidupnya, anak tersebut juga butuh perhatian,” kata Fadli.
Baca juga: Angkutan umum Bogor-Cianjur terkena imbas kasus pembununan mahasiswi IPB
Baca juga: Tangkal radikalisme, MUI datangi 12 lokasi di Kabupaten Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019