Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah berupaya menangkal paham radikalisme dengan cara menggelar "Halaqah Kebangsaan" di 12 titik lokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, salah satunya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Kecamatan Ciomas, Bogor, Sabtu.
Sekretaris MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin mengatakan, melalui tema kegiatan "Menguatkan Nilai-nilai Islam Wasathiyah dalam Menangkal Radikalisme Agama", MUI memberi pemahaman mengenai Islam moderat kepada para santri di pondok pesantren.
"Nilai-nilai islam moderat atau wasathiyah sangat penting disampaikan kepada para santri, agar mereka tidak terjebak ke dalam radikalisme agama," ujar Gus Udin, usai acara.
Menurutnya, Ciomas menjadi lokasi pertama dari 12 lokasi di Kabupaten Bogor yang akan didatangi oleh pengurus MUI, agar masyarakatnya diberikan pemahaman melalui kegiatan Halaqah Kebangsaan.
Pada kesempatan itu, ia menghadirkan akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Paud Hasan sebagai narasumber. Menurut Paud, paham radikalisme saat ini tengah menjadi kecenderungan di masyarakat, bahkan hingga kalangan pelajar dan santri.
Paud mengatakan, radikalisme agama merupakan sikap keberagamaan yang cenderung menilai diri sendiri paling benar. Hal itu menurutnya berpotensi menimbulkan kerenggangan di masyarakat lantaran sikap radikalisme akan menganggap apa yang dilakukan kelompok lain tidak benar.
"Pemahaman seperti itu harus dihindari oleh kita semua agar menjadi muslim yang baik, yang menghargai, dan saling menghormati, inilah Islam Wasathiyah," terang Puad.
Baca juga: Bupati dan tokoh Bekasi sepakat cegah paham radikalisme
Baca juga: Polda Jabar waspadai paham radikalisme masuk ke sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Sekretaris MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin mengatakan, melalui tema kegiatan "Menguatkan Nilai-nilai Islam Wasathiyah dalam Menangkal Radikalisme Agama", MUI memberi pemahaman mengenai Islam moderat kepada para santri di pondok pesantren.
"Nilai-nilai islam moderat atau wasathiyah sangat penting disampaikan kepada para santri, agar mereka tidak terjebak ke dalam radikalisme agama," ujar Gus Udin, usai acara.
Menurutnya, Ciomas menjadi lokasi pertama dari 12 lokasi di Kabupaten Bogor yang akan didatangi oleh pengurus MUI, agar masyarakatnya diberikan pemahaman melalui kegiatan Halaqah Kebangsaan.
Pada kesempatan itu, ia menghadirkan akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Paud Hasan sebagai narasumber. Menurut Paud, paham radikalisme saat ini tengah menjadi kecenderungan di masyarakat, bahkan hingga kalangan pelajar dan santri.
Paud mengatakan, radikalisme agama merupakan sikap keberagamaan yang cenderung menilai diri sendiri paling benar. Hal itu menurutnya berpotensi menimbulkan kerenggangan di masyarakat lantaran sikap radikalisme akan menganggap apa yang dilakukan kelompok lain tidak benar.
"Pemahaman seperti itu harus dihindari oleh kita semua agar menjadi muslim yang baik, yang menghargai, dan saling menghormati, inilah Islam Wasathiyah," terang Puad.
Baca juga: Bupati dan tokoh Bekasi sepakat cegah paham radikalisme
Baca juga: Polda Jabar waspadai paham radikalisme masuk ke sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019