Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pembangunan bandara komersial di Kabupaten Bogor.
"Itu usulan kami kepada Pak Gubernur Ridwan Kamil karena kan kelihatannya Bandara Kertajati di Majalengka juga masih jauh ya," kata Ade Yasin kepada Antara di Cibinong, Bogor, Kamis.
Ia mengatakan mengusulkan perubahan status Landasan Udara Atangsenjaya di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, yang biasa dioperasionalkan oleh TNI Angkatan Udara (AU), menjadi bandara komersial sehingga bisa digunakan oleh masyarakat umum.
Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, Pemerintah tidak membutuhkan biaya besar layaknya membangun bandara baru karena secara fisik Lanud Atang Senjaya memadai untuk melayani penerbangan komersial.
"Tinggal landasan pacunya saja ditambah. Jadi secara fisik sudah siap, tidak perlu pembebasan tanah, tidak perlu membangun landasan lagi. Saya pikir biayanya lebih murah, dengan memanfaatkan bandara ini," katanya.
Desakannya itu bukan tanpa alasan, menurut Ade Yasin, jika Bogor memiliki bandara komersial, akan memuluskan program The City of Sport and Tourism, yakni mendongkrak angka kunjungan wisata di Kabupaten Bogor.
Ia mengatakan, pelayanan transportasi udara ke Bogor akan menjadi alternatif ketika lalu-lintas Jakarta sering macet.
"Orang lebih mudah dari luar kota langsung ke bandara situ, tidak perlu merasakan kemacetan di Jakarta. Kemudian ke Sukabumi juga aksesnya lebih mudah," kata Ade Yasin.
Selain berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan pihak Lanud Atang Senjaya, Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kalau Kementerian Perhubungan sudah oke, Atang Senjaya sudah oke, Gubernur sudah oke, tinggal Angkasa Pura masuk situ, jadi deh," tuturnya.
Baca juga: Citilink tutup sementara penerbangan ke dan dari Bandara Kertajati
Baca juga: Pasca pemindahan rute, 86 ribu penumpang terlayani dari Bandara Kertajati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Itu usulan kami kepada Pak Gubernur Ridwan Kamil karena kan kelihatannya Bandara Kertajati di Majalengka juga masih jauh ya," kata Ade Yasin kepada Antara di Cibinong, Bogor, Kamis.
Ia mengatakan mengusulkan perubahan status Landasan Udara Atangsenjaya di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, yang biasa dioperasionalkan oleh TNI Angkatan Udara (AU), menjadi bandara komersial sehingga bisa digunakan oleh masyarakat umum.
Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, Pemerintah tidak membutuhkan biaya besar layaknya membangun bandara baru karena secara fisik Lanud Atang Senjaya memadai untuk melayani penerbangan komersial.
"Tinggal landasan pacunya saja ditambah. Jadi secara fisik sudah siap, tidak perlu pembebasan tanah, tidak perlu membangun landasan lagi. Saya pikir biayanya lebih murah, dengan memanfaatkan bandara ini," katanya.
Desakannya itu bukan tanpa alasan, menurut Ade Yasin, jika Bogor memiliki bandara komersial, akan memuluskan program The City of Sport and Tourism, yakni mendongkrak angka kunjungan wisata di Kabupaten Bogor.
Ia mengatakan, pelayanan transportasi udara ke Bogor akan menjadi alternatif ketika lalu-lintas Jakarta sering macet.
"Orang lebih mudah dari luar kota langsung ke bandara situ, tidak perlu merasakan kemacetan di Jakarta. Kemudian ke Sukabumi juga aksesnya lebih mudah," kata Ade Yasin.
Selain berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan pihak Lanud Atang Senjaya, Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kalau Kementerian Perhubungan sudah oke, Atang Senjaya sudah oke, Gubernur sudah oke, tinggal Angkasa Pura masuk situ, jadi deh," tuturnya.
Baca juga: Citilink tutup sementara penerbangan ke dan dari Bandara Kertajati
Baca juga: Pasca pemindahan rute, 86 ribu penumpang terlayani dari Bandara Kertajati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019