Dua calon haji pada kelompok terbang 49 asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, batal berangkat karena sakit dan meninggal dunia sehingga pada pemberangkatan jamaah calon haji tersebut kosong dua orang.
"Ada yang meninggal satu orang, satu sakit," kata Kepala Seksie Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Garut, Karimudin di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, kloter tersebut sebanyak 410 orang berikut dengan petugas pendamping sebanyak 15 orang yang diberangkatkan dari Pendopo, Garut, Minggu sekitar pukul 06.00 WIB menuju embarkasi Bekasi.
Sedangkan dua orang yang gagal berangkat, kata dia, tidak sempat diganti dengan calon jamaah haji lain karena terkendala administrasi seperti belum membuat visa sebagai syarat untuk berangkat ke Makkah.
"Dua orang itu mau diganti tapi terkenda visanya yang belum keluar," katanya.
Ia menyampaikan, calon haji asal Garut yang meninggal dunia itu bisa digantikan oleh anggota keluarganya atau ahli warisnya pada pemberangkatan haji tahun berikutnya.
Sementara itu pelaksanaan pemberangkatan ketiga jamaah haji kloter 49, kata Karimudin, berlangsung lancar yang berangkat menggunakan bus berikut mendapatkan pengawalan polisi.
"Alhamdulillah untuk pemberangkatan hari ini lancar, tinggal dua kali atau dua kloter lagi jadwal pemberangkatan jamaah haji dari Garut," katanya.
Sebelumnya, jamaah haji asal Garut berjumlah 1.930 orang yang terbagi dalam lima kloter yakni pemberangkatan pertama jamaah haji pada Selasa 9 Juli, kemudian kedua kloter 29 berangkat Minggu 14 Juli, kloter 49 berangkat Minggu 21 Juli, kloter 51 berangkat Senin 22 Juli dan kloter 79 berangkat Selasa 30 Juli 2019.
Karimudin menyampaikan, pemberangkatan dua kloter jamaah haji sebelumnya tidak ada kendala, semua jamaah dalam kondisi sehat, dan sudah memenuhi persyaratan secara administrasi.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala, semua berangkat dan berjalan lancar," katanya.
Baca juga: Calon haji usia 95 tahun ke atas sebanyak 69 orang telah tiba di Tanah Suci
Baca juga: Seorang calon haji asal Indramayu meninggal di pesawat menuju Jeddah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ada yang meninggal satu orang, satu sakit," kata Kepala Seksie Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Garut, Karimudin di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, kloter tersebut sebanyak 410 orang berikut dengan petugas pendamping sebanyak 15 orang yang diberangkatkan dari Pendopo, Garut, Minggu sekitar pukul 06.00 WIB menuju embarkasi Bekasi.
Sedangkan dua orang yang gagal berangkat, kata dia, tidak sempat diganti dengan calon jamaah haji lain karena terkendala administrasi seperti belum membuat visa sebagai syarat untuk berangkat ke Makkah.
"Dua orang itu mau diganti tapi terkenda visanya yang belum keluar," katanya.
Ia menyampaikan, calon haji asal Garut yang meninggal dunia itu bisa digantikan oleh anggota keluarganya atau ahli warisnya pada pemberangkatan haji tahun berikutnya.
Sementara itu pelaksanaan pemberangkatan ketiga jamaah haji kloter 49, kata Karimudin, berlangsung lancar yang berangkat menggunakan bus berikut mendapatkan pengawalan polisi.
"Alhamdulillah untuk pemberangkatan hari ini lancar, tinggal dua kali atau dua kloter lagi jadwal pemberangkatan jamaah haji dari Garut," katanya.
Sebelumnya, jamaah haji asal Garut berjumlah 1.930 orang yang terbagi dalam lima kloter yakni pemberangkatan pertama jamaah haji pada Selasa 9 Juli, kemudian kedua kloter 29 berangkat Minggu 14 Juli, kloter 49 berangkat Minggu 21 Juli, kloter 51 berangkat Senin 22 Juli dan kloter 79 berangkat Selasa 30 Juli 2019.
Karimudin menyampaikan, pemberangkatan dua kloter jamaah haji sebelumnya tidak ada kendala, semua jamaah dalam kondisi sehat, dan sudah memenuhi persyaratan secara administrasi.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala, semua berangkat dan berjalan lancar," katanya.
Baca juga: Calon haji usia 95 tahun ke atas sebanyak 69 orang telah tiba di Tanah Suci
Baca juga: Seorang calon haji asal Indramayu meninggal di pesawat menuju Jeddah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019