Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), Edi Sukmoro, mengatakan, BUMN perkeretaapian itu akan mempercepat proses pengaktifan kembali empat jalur kereta api yang sudah lama tidak beroperasi di Jawa Barat pada 2019 ini.
"Empat jalur itu, antara lain jalur Bandung-Ciwidey, Cibatu-Garut-Cikajang, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan jalur Rancaekek-Cijulang," kata dia, usai meresmikan fasilitas jembatan penghubung di Stasiun Batu Ceper, di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan, upaya percepatan pengaktifan kembali itu bagian dari upaya PT KAI (Persero) dalam mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan pelayanan perkeretaapian dan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi massal.
Masyarakat dari daerah-daerah itu, kata dia, akan dapat lebih mudah dalam menjangkau kota besar, di antaranya Bandung dan Jakarta, dengan menggunakan moda kereta api.
Selain itu, dengan pengaktifan kembali jalur-jalur KA itu diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian daerah-daerah yang dilintasi seiring bertambahnya pilihan moda transportasi.
Selain empat jalur KA non aktif di Jawa Barat, kata dia, PT KAI (Persero) juga akan mengaktifkan lagi jalur-jalur KA di daerah-daerah lain di Indonesia yang telah lama mati.
Mengenai jalur KA non aktif yang lahannya sudah beralih fungsi dan digunakan warga, kata dia, PT KAI (Persero) akan terus melakukan pendekatan secara persuasif agar warga pengguna lahan milik PT KAI (Persero) dapat pindah.
Sebelumnya, pada Januari 2019 Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, menargetkan dua proyek reaktivasi jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut dan Cianjur-Bandung di Jawa Barat selesai pada 2019 untuk menunjang transportasi massal yang aman dan nyaman.
Jalur Stasiun Garut-Cibatu, menurut Sumadi, bisa untuk menunjang sektor pariwisata, sedangkan Cianjur-Bandung akan mempermudah akses warga Bogor, Sukabumi, Cianjur untuk bepergian ke Yogyakarta.
Baca juga: Komunitas seniman dukung reaktivasi jalur KA Stasiun Garut-Cibatu
Baca juga: DPRD Jabar dorong pembangunan jalur kereta ke Bandara Kertajati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Empat jalur itu, antara lain jalur Bandung-Ciwidey, Cibatu-Garut-Cikajang, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan jalur Rancaekek-Cijulang," kata dia, usai meresmikan fasilitas jembatan penghubung di Stasiun Batu Ceper, di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan, upaya percepatan pengaktifan kembali itu bagian dari upaya PT KAI (Persero) dalam mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan pelayanan perkeretaapian dan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi massal.
Masyarakat dari daerah-daerah itu, kata dia, akan dapat lebih mudah dalam menjangkau kota besar, di antaranya Bandung dan Jakarta, dengan menggunakan moda kereta api.
Selain itu, dengan pengaktifan kembali jalur-jalur KA itu diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian daerah-daerah yang dilintasi seiring bertambahnya pilihan moda transportasi.
Selain empat jalur KA non aktif di Jawa Barat, kata dia, PT KAI (Persero) juga akan mengaktifkan lagi jalur-jalur KA di daerah-daerah lain di Indonesia yang telah lama mati.
Mengenai jalur KA non aktif yang lahannya sudah beralih fungsi dan digunakan warga, kata dia, PT KAI (Persero) akan terus melakukan pendekatan secara persuasif agar warga pengguna lahan milik PT KAI (Persero) dapat pindah.
Sebelumnya, pada Januari 2019 Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, menargetkan dua proyek reaktivasi jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut dan Cianjur-Bandung di Jawa Barat selesai pada 2019 untuk menunjang transportasi massal yang aman dan nyaman.
Jalur Stasiun Garut-Cibatu, menurut Sumadi, bisa untuk menunjang sektor pariwisata, sedangkan Cianjur-Bandung akan mempermudah akses warga Bogor, Sukabumi, Cianjur untuk bepergian ke Yogyakarta.
Baca juga: Komunitas seniman dukung reaktivasi jalur KA Stasiun Garut-Cibatu
Baca juga: DPRD Jabar dorong pembangunan jalur kereta ke Bandara Kertajati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019