Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat mewaspadai sekitar 800 jenis narkotika baru yang ada di dunia dan saat ini dari 74 dari 800 jenis narkotika baru tersebut sudah masuk ke Indonesia.

"Di dunia ada 800 jenis narkotika baru, di Indonesia baru 74. Jadi kurang lebih 700 sekian yang kita harus waspadai, karena dunia akan bergerak memasukkan jenis baru ini termasuk ke Indonesia," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat Sufyan Syarif, seusai menghadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internaional, di Halaman Gedung Sate Bandung, Senin.

Menurut dia, hingga saat ini jumlah pengguna narkotika di Provinsi Jawa Barat mencapai sekitar 800 ribu orang dan mayoritas pengguna narkoba ialah generasi milenial atau produktif berusia antara 15-25 tahun.

"Tadi dijelaskan juga oleh Pak Wagub Jabar, untuk di seluruh Indonesia (jumlah pengguna narkotika) kurang lebih ada tiga juta orang dan untuk di Jabar sendiri itu sekitar 800 ribu (jumlah pengguna narkotika)," kata Sufyan.

Dia mengatakan sampai saat ini BNN Provinsi Jawa Barat telah merehabilitasi 1.800 orang dari jumlah total pengguna narkotika di provinsi ini.

Lebih lanjut ia mengatakan sepanjang tahun 2018 hingga saat ini pihaknya telah melaksanakan tugas dalam bidang pencegahan sebagai upaya untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan terhadap narkotika, seperti Program Desa Bersih Narkotika di 27 kabupaten/kota di Jawa barat.

"Jadi Program Desa Bersih Narkotika ini ialah sebagai program prioritas dengan mensinergikan organisasi perangkat daerah dan pemerintah desa untuk membentuk relawan anti narkotika dan agen pemulihan dari unsur masyarakat desa/kelompok masyarakat seperti kades, babinsa, bhabinkamtibmas, puskesmas, tokoh masyarakat dan agama setempat," kata dia. 

Selain itu, lanjut Sufyan, BNNP Jawa Barat telah dibantu oleh Pemprov Jawa barat dalam penyediaan lahan dan gedung BNNP Jawa Barat sebagai operasional pendukung pelaksanaan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Jawa Barat. 

"Kolaborasi bersama dengan perangkat daerah melalui perjanjian kerja sama untuk pelaksanaan P4GN di Pemprov Jabar telah dilakukan secara berkesinambungan sehingga pencegahan dalam penyalahgunaan narkotika dapat diikuti oleh seluruh perangkat daerah," kata dia.

Dia menuturkan sinergitas dengan lapas dan rutan terkait pelaksanaan rehabilitasi narkotika telah dikuatkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kanwil  Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat tentang kerjasama pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika sebagai landasan dalam menyikapi permasalahan narkotika di lapas. 

"Selain itu kami juga berkolaborasi dengan unsur masyarakat dan pendidikan seperti MUI Jawa Barat, Peradi Jawa Barat, Kadin jawa barat, Universitas di Jawa Barat dan lainnya dalam menciptakan Jawa Barat Juara Lahir Batin, Jawa Barat bersih dari narkotika," kata dia.

Pada kesempatan Hari Anti Narkotika Nasional 2019 ini pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat yang telah membantu dan mendorong tugas BNNP Jawa Barat dalam memerangi narkotika di provinsi ini.

"Kami juga ingin menyampaikan ucapakan terima kasih kepada unsur muspida tingkat, tokoh masyarakat, tokoh agama yang telah turut mensukseskan Program P4GN di Provinsi Jawa Barat. Kami menyadari bahwa tanpa kerja sama dari seluruh pihak, upaya kita dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tidak akan berhasil," kata dia.

Pewarta: AJS

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019