Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan, seorang calon haji Indit Nindit (73) meninggal dunia karena serangan jantung saat hendak diberangkatkan bersama rombongan haji lainnya menuju embarkasi Bekasi.
"Almarhum meninggal dunia pada Rabu (10/7)," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Asep Toni kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis.
Ia menuturkan, Indit sebelumnya sudah siap akan berangkat bersama dengan rombongannya pada Kelompok Terbang (Kloter) 9 menuju embarkasi, Bekasi, namun tiba-tiba lemas dan diduga mengalami serangan jantung sehingga harus dibawa ke rumah sakit, Senin (8/7) pagi.
Sedangkan rombongan haji lainnya, kata dia, tetap diberangkatkan menggunakan bus menuju Bekasi, sedangkan almarhum rencananya akan menyusul dengan rombongan haji lainnya jika kondisinya sehat.
Adanya calon haji yang meninggal dunia itu, kata dia, maka sesuai aturan jatah pemberangkatan hajinya akan diberikan kepada keluarganya atau ahli warisnya.
"Yang meninggal bisa ke ahli waris," katanya.
Ia menyebutkan, sampai saat ini ada enam calon haji yang gagal berangkat karena sakit, kecelakaan, meninggal dunia dan melahirkan.
Penyelenggara ibadah haji daerah, kata dia, sudah melakukan upaya bimbingan dan mengimbau jamaah untuk selalu menjaga kesehatan fisik terutama jamaah yang sudah lanjut usia.
"Kita juga sudah lakukan cek kesehatan dan senam kebugaran, agar stamina terjaga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Almarhum meninggal dunia pada Rabu (10/7)," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Asep Toni kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis.
Ia menuturkan, Indit sebelumnya sudah siap akan berangkat bersama dengan rombongannya pada Kelompok Terbang (Kloter) 9 menuju embarkasi, Bekasi, namun tiba-tiba lemas dan diduga mengalami serangan jantung sehingga harus dibawa ke rumah sakit, Senin (8/7) pagi.
Sedangkan rombongan haji lainnya, kata dia, tetap diberangkatkan menggunakan bus menuju Bekasi, sedangkan almarhum rencananya akan menyusul dengan rombongan haji lainnya jika kondisinya sehat.
Adanya calon haji yang meninggal dunia itu, kata dia, maka sesuai aturan jatah pemberangkatan hajinya akan diberikan kepada keluarganya atau ahli warisnya.
"Yang meninggal bisa ke ahli waris," katanya.
Ia menyebutkan, sampai saat ini ada enam calon haji yang gagal berangkat karena sakit, kecelakaan, meninggal dunia dan melahirkan.
Penyelenggara ibadah haji daerah, kata dia, sudah melakukan upaya bimbingan dan mengimbau jamaah untuk selalu menjaga kesehatan fisik terutama jamaah yang sudah lanjut usia.
"Kita juga sudah lakukan cek kesehatan dan senam kebugaran, agar stamina terjaga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019