Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) bisa menjadi pemersatu umat dan setiap gerak langkah Korpri menjadi teladan bagi masyarakat Jawa Barat.
"Oleh karena itu, dalam setiap gerak langkah jangan menjadi pemecah belah tapi harus menjadi simpai. Karena dengan Pancaprasetya Korpri itu adalah pegangan langkah-langkah anggota Korpri," kata dia usai menjadi inspektur upacara HUT Ke-47 Korpri tingkat Jawa Barat di Lapangan Gasibu Bandung, Kamis.
Dia menegaskan bahwa Korpri harus taat kepada pimpinan dan tidak membangkang serta harus bisa menutupi kelemahan birokrasinya melalui kinerja.
Selain itu, Korpri diminta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi kerja sesuai dengan perkembangan zaman.
"Kemudian saya harap seluruh anggota Korpri harus taat kepada pimpinan, jangan sampai ada pembangkangan, sesuai dengan levelnya masing-masing," katanya.
Ia juga mengemukakan pentingnya jajaran Korpri meningkatkan profesionalisme karena saat ini masyarakat cepat berubah dengan informasi dan globalisasi.
"Kalau kita ketinggalan dalam kemampuan ya kita akan ditinggalkan oleh mereka (masyarakat)," katanya.
Dia menuturkan selama 47 tahun berdiri, Korpri telah menjadi motor penggerak pembangunan bangsa dan sebagai bentuk antisipasi terhadap perubahan zaman.
Untuk itu, katanya, Korpri diminta melakukan inovasi dan kolaborasi dengan semua pihak.
"Jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) telah menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan telah menjadi motor penting dalam pembangunan nasional," kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo selaku penasihat nasional Korpri dalam amanatnya yang dibacakan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Korpri didirikan pada 29 November 1971 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971. Korpri sebagai wadah menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia.
"Selama 47 tahun Korpri telah memberikan kontribusi besar terhadap masyarakat, bangsa, dan negara. Korpri telah menjadi pengikat dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional," katanya.
Dalam menghadapi perubahan ekonomi dan sosial masyarakat yang pesat, Presiden berpesan agar para ASN melakukan penyesuaian dalam mengantisipasi perubahan zaman, melalui inovasi, pemanfaatan iptek, dan kolaborasi.
"Mau tidak mau para Aparatur Sipil Negara harus melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh, meningkatkan kualitas kerja, tata kelola pemerintahan, serta menjaga akuntabilitas. Mau tidak mau ASN juga harus open minded, terus melakukan inovasi, menyederhanakan proses kerja, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait," katanya.