antarajabar - Grup band Padi yang vakum bermusik selama tujuh tahun tampil memukau dan sukses mengobati kerinduan para Sobat Padi dan ribuan warga Bandung pada ajang Authenticity Fest 2017, di Lapangan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI AD (Pussenif) Kota Bandung, Sabtu (18/11) malam.
Lagu "Sang Penghibur" membuka penampilan band yang beranggotakan Fadly (vokal), Piyu (lead gitar), Yoyo (drum), Rindra (bas) dan Ari (gitar).
Sebelum menyaksikan Padi Reborn, penonton disuguhi dengan mini dokumenter yang berisi informasi tentang sejarah kelahiran Padi hingga alasan band tersebut vakum selama tujuh tahun.
Sukses membawakan lagu pembuka "Sang Penghibur", Fadly langsung menyapa para Sobat padi menggunakan bahasa sunda. "Sampurasun, kumaha damang Bandung," ujar Fadly.
Didukung tatanan lighting yang apik, Padi Reborn sukses mengajak ribuan penonton "sing along" bernyanyi selama mereka tampil di atas panggung.
Karya terbaik Padi seperti Begitu Indah, Mahadewi, dan Bayangkanlah sukses dibawakan di atas panggung berukuran 12 x 10 meter. Ribuan penonton pun tampak bernyanyi bersama selama tiga lagu andalan tersebut dibawakan Padi.
Setelah membuat penonton berjingkrak bersama, Padi menurunkan tempo penampilannya dengan lagu "Semua Tak Sama" dan Seperti Kekasih hingga lagu "Harmoni" yang dibawakan oleh Piyu.
Selain itu, lagu "Kasih Tak Sampai" juga sukses membuat galau penonton bahkan mereka mengajak penonton untuk menyalakan lampu di telefon genggam sambil menyanyikan lagu tersebut.
Lagu "Menanti Sebuah Jawaban" yang menjadi ost Film Ungu Violet dibawakan di akhir-akhir penampilan mereka sedangkan lagu "Sobat" yang menampilkan sexy dancer di bagian akhir lagu sukses menjadi lagu pamungkas Padi Reborn di ajang Authenticity Fest 2017 di Kota Bandung.
Selain Padi Reborna, ribuan penonton yang memenuhi Lapangan Pussenif Kota Bandung, juga disuguhi penampilan sejumlah band indie mulai dari Pure Saturday, Bottlesmoker, Scaller, Danilla dan Mustache And Beard.
Jadi Jembatan
Penggagas Authenticity Fest 2017 Anes Rembes menuturkan ajang tersebut menjadi jembatan antara musisi mainstream dengan musisi indie untuk bersatu dalam sebuah pagelaran musik.
"Cuma di sini aku ingin mencoba untuk menyatukan beberapa genre musik mulai dari yang belum pernah terekspose seperti band-band indie dengan band-band yang sudah besar seperti Padi," kata Ames.
Menurut dia, sebagai barometer musik Indonesia dan gudangnya kreativitas, Kota Bandung menyimpang banyak band-band indie berkualitas dan pantas untuk ditampilkan di ajang ini.
"Kita ingin menjadikan band-band indie ini dari yang nothing menjadi something dan untuk memadukan dengan unsur kekiniannya kita hadirkan Padi Reborn," kata dia.
Anes mengatakan Authenticity Fest 2017 digelar dengan konsep yang berbeda karena memadukan suguhan konser musik dengan aktivitas seni lainnya yang melibatkan sejumlah komunitas seni hingga suguhan wisata kuliber dari food truck.
"Kita ingin selain menonton konser, penonton yang datang ke Authenticity Fest 2017 juga bisa mendapatkan sesuatu dari para komunitas seni yang kita tampilan. Selain itu, kita ingin mengajak warga Bandung yang menyaksikan Authenticity ini bisa menikmati konser sambil bisa juga icip-icip kuliner dari sejumlah food truck yang hadir nanti," kata Anes.
Sementara itu, lead gitar Padi Reborn, Piyu menuturkan ajang Authenticity Fest 2017 bisa menyatukan band zaman now dengan band zaman then.
"Saya melihat ajang Auhthencity Fest ini sebagai sarana antara kami selaku band zaman then dengan teman-teman band zaman now," ujar Piyu.
Padi Reborn Tampil Memukau di Authenticity Fest 2017 Bandung
Minggu, 19 November 2017 10:07 WIB