Antarajabar.com - Sejumlah pemudik maupun wisatawan memburu berbagai jenis makanan oleh-oleh khas Garut di kawasan Tarogong, jalur utama Bandung-Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
Sejumlah kendaraan berbagai plat nomor polisi luar daerah ramai parkir di depan toko sentra oleh-oleh makanan khas Kabupaten Garut itu.
Seorang pedagang makanan oleh-oleh khas Garut, Uus, mengatakan penjualan terjadi peningkatan sejak musim libur Lebaran 2017.
Pembeli, lanjut dia, kebanyakan membeli oleh-oleh makanan seperti kerupuk kulit dan dodol yang menjadi ciri khas utama dari Garut.
"Dodol sama kerupuk kulit yang banyak dicari," kata Uus.
Ia mengatakan, pembeli oleh-oleh kebanyakan yang menggunakan kendaraan pribadi sepeda motor maupun mobil yang hendak kembali ke kota asalnya seperti Bandung, dan Jakarta.
Musim libur Lebaran itu, kata dia, merupakan momentum untuk meraup keuntungan dengan omzet penjualan bisa mencapai belasan juta rupiah.
"Kalau lagi ramai seperti sekarang ini, Omzetnya bisa belasan juta," katanya.
Seorang pembeli makanan oleh-oleh khas Garut, Ulan, mengatakan sengaja mampir ke toko makanan untuk dibawa pulang ke rumahnya di Banten.
"Oleh-oleh Garut ini akan dibagikan buat tetangga, juga teman-teman di kantor," katanya.
Sentra penjualan oleh-oleh di kawasan Tarogong itu menjual berbagai macam cemilan yang selalu dipenuhi oleh para wisatawan maupun pemudik pada musim libur Lebaran.
Sejumlah toko yang berjejer di pinggir jalan kawasan Tarogong itu menjual makanan khas Garut seperti dodol dengan berbagai rasa dan original, kerupuk kulit, dorokdok, borondong, maupun cokelat dodol.
Pemudik Buru Makanan Oleh-Oleh Khas Garut
Sabtu, 1 Juli 2017 8:57 WIB