Antarajabar.com - Aqua Group mendorong praktek pertanian sehat ramah lingkungan untuk perlindungan sumber daya air di Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hasil panen pertanian sehat dari wilayah tersebut langsung ditampung pembeli dari Jakarta.
Pola pertanian sehat itu, mulai digandrungi petani di beberapa kecamatan di Cianjur, seperti Kecamatan Warungkondang, Cilaku dan Cibeber, sehingga upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dan taraf ekonomi petani, perusahaan air minun terbesar di Indonesia itu, secara berkala melakukan pembinaan dan kerja sama dengan petani sebagai mitra.
Uden Suherlan Ketua Kelompok Tani Gede Lestari yang berlokasi di Kampung Tabrik, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Cianjur pada wartawan, Selasa, mengatakan, sejak menjadi mitra Aqua Group, petani di wilayah tersebut, tidak lagi mengunakan pupuk kimia sebagai obat untuk tanaman paprikan dan sayur mayur yang mereka tanam.
Bahkan selama menjadi mitra Aqua sejak dua tahun terakhir, anggota kelompok diarahkan menanam sayuran tanpa mengunakan pupuk atau obat kimia biasa dikenal dengan tanaman organik seperti paprika, tomat, cabai dan wortel serta sayuran jenis daun-daunan.
"Tidak hanya memberikan program pertanian yang dapat menguntungkan petani, namun mitra kelompok tani menyediakan pasar langsung tanpa harus mencari. Salah satu contoh panen paprika perdana ini, telah diborong salah satu restoran siap saji berskala internasional yang berpusat di Jakarta," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini sebagian besar warga hidup dari hasil pertanian, namun ketika panen tiba, petani tidak dapat merasakan keuntungan yang cukup karena hasil panen dijual pada tengkulak atau pengepul yang datang dengan harga yang sudak ditentukan dengan dalih harga pasar.
"Ini keuntungan yang menjadi daya tarik petani lain dari luar wilayah kami, tanaman sayur organik memiliki pasar yang jelas dan harga yang pastinya menguntungkan untuk petani karena langsung pada pembeli bukan melalui tengkulak atau pengepul," katanya.
Bahkan ungkap dia, Aqua sebagai mitra kelompok tani mengarahkan mereka untuk tetap menjaga kelestarian alam agar lahan pertanian yang dikelola tidak menyebabkan bencana seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga setiap tahunnya, kelompok tani bersama warga melakukan penanaman pohon di sekitar kawasan lindung dan konservasi dibagian atas.
Sementara Arief Fatullah, Senior Sustainable Development Manager AQUA Grup, yang hadir pada panen perdana paprika di Gekbrong, mengatakan dalam kemitraan dengan petani di wilayah tersebut, pihaknya melakukan pendekatan pertanian sehat, dimana petani didorong untuk menggunakan pestisida alami dan mengelola kotoran ternak menjadi pupuk organik dengan cara composting.
Pengunaan pupuk alami tersebut, mengurangi resiko pencemaran pestisida di tanah dan E-coli di sumber air. Termasuk paprika yang ditanam dengan menggunakan pendekatan konsep pertanian sehat yaitu mengurangi pemakaian pestisida hingga 75 persen.
"Pertanian dilakukan dengan memodifikasi teknis untuk pengairannya dengan model panen air hujan. Kami mengembangkan Program Ecofarming karena berdasarkan studi dari Unpad Bandung, kampung Tabrik teridentifikasi memiliki resiko tinggi terkontaminasi pestisida dan e coli yang disebabkan penggunaan pupuk kandang tanpa komposting," katanya.
Sedangkan paprika yang ditanam di enam green house di lahan seluas 1,2 hektare, memiliki nilai jual yang cukup tinggi, dimana dari satu greenhouse rata-rata menghasilkan dua ton paprika. Hasil panen tersebut, tambah dia, sudah ditampung restoran siap saji berskala internasional.
"Agar petani terdorong untuk melakukan praktik pertanian sehat, kami memfasilitasi hasil sayuran mereka dibeli dengan harga yang tinggi. Kami bekerja sama dengan beberapa jaringan restaurant yang sudah berkomitmen untuk membeli produk sayuran sehat ini," katanya.