Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Indonesian Basketball League (Dirut IBL) Junas Miradiarsyah mengatakan pertandingan terakhir musim reguler antara Dewa United Banten (DUB) melawan Pelita Jaya Jakarta (PJ), menjadi gambaran ketatnya persaingan dalam playoffs, yang dimulai 26 Juni mendatang.
Menurut dia, atmosfer panas pertandingan tersebut bukan sekadar laga penutup babak reguler, tetapi menjadi pembuka dari babak yang lebih ketat dan menentukan nanti.
"Pertandingan malam ini menjadi jendela dari apa yang akan tersaji di playoffs, karena setiap tim yang bertemu akan menampilkan level permainan tertinggi mereka, guna bertahan hidup dan melaju, jadi tidak ada ruang untuk kesalahan," kata Junas dalam laman IBL yang dikutip ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, dengan tensi permainan yang semakin tinggi, rivalitas panas, dan penampilan para pemain terbaik Indonesia, playoffs mendatang akan menyajikan tontonan yang penuh adrenalin.
Ditambah, dengan bagan unggulan yang sudah ditetapkan, maka dipastikan partai final musim ini tidak akan sama dengan musim lalu.
Sebanyak delapan tim terbaik akan beradu kekuatan, taktik, dan mental untuk merebut gelar juara IBL 2025.
Junas menambahkan, rekor musim reguler bukan lagi jaminan, karena tekanan fase penyisihan membuat semua bisa terjadi.
Tim-tim yang tampil bukan hanya mau menang, tambah dia, tetapi juga ingin mengukir sejarah.
Satu di antara duel yang mencuri perhatian adalah pertemuan antara Rans Simba Bogor melawan Kesatria Bengawan Solo.
Berdasarkan statistik IBL 2025, Tim Kota Hujan belum sekalipun berhasil mengalahkan Kesatria dalam dua pertemuan musim reguler.
Selain itu penampilan debutan di playoffs, yakni Tangerang Hawks Basketball juga layak dinanti.
Pelita Jaya Jakarta menjadi lawan yang dihadapi skuad asuhan Antonius Joko Endratmo.
Kemudian, laga klasik antara Satria Muda Pertamina Jakarta kontra Prawira Bandung juga tersaji pada masa awal fase gugur.
Saat musim reguler, Satria Muda yang dilatih Youbel Sondakh berhasil menyapu bersih Prawira Bandung yang dikomandoi David Singleton, dengan rekor pertemuan 2-0 (menang-kalah).