Antarajabar.com - Plh Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan pemerintah provinsi menargetkan kepada seluruh kabupaten/kota setempat untuk bersama-sama dan kompak meningkatkan capaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) minimal predikat "BB".
"Sehingga mampu menjadi pemerintah daerah yang memimpin perubahan, berkinerja tinggi dan sangat akuntabel," kata Deddy Mizwar usai menghadiri acara Penyerahan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota Wilayah I di Bandung, Rabu.
Dirinya mengaku bangga dan memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bahwa diantara pemerintah daerah kabupaten/ kota se-Wilayah Sumatera, Banten, dan Jawa Barat, berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terdapat dua kota yang telah memperoleh capaian yang membanggakan dalam hal SAKIP, yaitu Kota Bandung, meraih predikat "A" an Kota Sukabumi, dengan meraih predikat "BB".
"Untuk itu, saya secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Bandung dan Wali Kota Sukabumi beserta seluruh jajarannya. menjadi harapan kita bersama ikhtiar yang telah dilaksanakan oleh Kota Bandung dan Kota Sukabumi dapat menjadi inspirasi khususnya bagi pemerintah daerah kabupaten/kota se-Jawa Barat dan umumnya bagi pemerintah daerah kabupaten/kota se-Indonesia," kata Deddy.
Sejalan itu, lanjut di, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan capaian SAKIP bersama pemerintah daerah kabupaten/kota se Jawa Barat, akan berkomitmen untuk bersinergi dalam perjanjian kinerja, penyusunan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil (outcome) dan disertai dengan indikator kinerja serta target kinerja yang terukur; sosialisasi/pengarahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Kemudian bimbingan teknis melalui Pendampingan/Asistensi AKIP kepada OPD Wajib dan OPD Pilihan, pembinaan/fasilitasi kepada pemerintah daerah kabupaten/kota, serta mendorong untuk menghadirkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah yang diarahkan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan peningkatan rata-rata nilai evaluasi pada kabupaten/kota dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2016, rata-rata nilai evaluasi SAKIP kabupaten/kota adalah 49,87, meningkat dari tahun 2015 yang hanya 46,92, atau mengalami peningkatan sebanyak 2,95 poin.
Namun kata Asman, meskipun terjadi peningkatan, rata-rata kabupaten/kota pada tahun 2016 masih menyandang nilai dibawah 50, yang artinya masih berada pada kategori C.
"Sebanyak 425 kabupaten/kota atau 83 persen dari total seluruh kabupaten/ kota masih mendapat nilai di bawah B," kata Menteri PANRB Asman Abnur.
Asman menambahkan, rendahnya tingkat akuntabilitas kabupaten/ kota dikarenakan empat permasalahan utama, yakni tujuan, atau sasaran yang ditetapkan tidak berorientasi pada hasil, ukuran keberhasilan tidak jelas dan terukur, program/kegiatan yang ditetapkan tidak berkaitan dengan sasaran, dan rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan.
"Keempat permasalahan tersebut menurutnya, menciptakan in-efisiensi penggunaan anggaran pada instansi pemerintah," kata dia.
Ia menuturkan jika mengacu pada hasil evaluasi dan berdasarkan data yang telah dihitung, terdapat potensi pemborosan minimal 30 persen dari APBN/ APBD di luar belanja pegawai setiap tahunnya, dan Angka tersebut setara dengan nilai kurang lebih Rp392,87 triliun.
Sejalan hal tersebut, Menteri Asman memberikan apresiasi kepada beberapa kabupaten/kota yang telah mengimplementasikan SAKIP secara memuaskan.
Untuk Wilayah I ini, Menteri Asman mengapresiasi kabupaten dan kota yang telah melakukan upaya-upaya perbaikan nyata bagi peningkatan efisiensi birokrasi.
Jabar Targetkan Kabupaten/Kota Capai Predikat Sakip "BB"
Kamis, 26 Januari 2017 11:45 WIB