Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar Operasi Siaga SAR Khusus mengantisipasi potensi kejadian darurat selama arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2025.
Basarnas mengefektifkan pelaksanaan Operasi Siaga SAR Khusus 2025 selama 22 hari, di mulai pada 21 Maret-11 April 2025.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii di Jakarta, Minggu, menegaskan bahwa dalam operasi SAR khusus mereka menyiapkan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi potensi kejadian darurat selama periode mudik, terutama di tempat rawan kecelakaan, lokasi-lokasi dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, dan daerah rawan bencana.
"Kami telah menyiapkan personel, peralatan, serta koordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan respons cepat dan efektif dalam setiap situasi darurat yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran 2025," katanya.
Basarnas telah menempatkan tim siaga di lebih dari 472 posko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Posko-posko ini berlokasi di jalur-jalur utama mudik, pelabuhan, bandara, serta titik-titik wisata yang diprediksi mengalami lonjakan pengunjung selama libur Lebaran.
Data dari Kementerian Perhubungan memprakirakan lebih dari 146 juta penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik tahun ini dengan menggunakan berbagai moda transportasi. Sebanyak 30.451 bus, 772 kapal laut, 404 pesawat udara, dan 2.550 unit kereta api siap digunakan.
Syafii menjabarkan bahwa dalam Siaga Khusus Lebaran 2025 Basarnas melakukan berbagai strategi mulai dari menyiagakan personel dan armada SAR di berbagai tempat rawan kecelakaan, lokasi lokasi dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, dan daerah rawan bencana.