"Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, produksi gabah di lahan kemitraan bersama BRIN meningkat menjadi lima ton per hektare. Jadi kita ingin melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas. Secara historis panen sebelumnya di lahan ini hanya mencapai tiga ton per hektare," katanya.
Manajer Budidaya Mitra Tani pada Perum Bulog Abdillah Luhur mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah dengan petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan berharap kemitraan tersebut terus diperkuat demi kemajuan sektor pertanian berkelanjutan.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif penerapan teknologi intensif ini. Dengan pendekatan berbasis riset dan inovasi, diharapkan hasil panen dapat meningkat secara signifikan dan memberikan manfaat lebih besar bagi para petani serta ketahanan pangan nasional," ucapnya.