Antarajabar.com – Jawa Barat harus puas dengan medali perak di cabang olahraga sepakbola Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII/2015 setelah ditundukkan Jawa Tengah dari drama adu penalti di Stadion Arcamanik Bandung, Kamis.
Adu penalti menjadi laga penentu, ketika kedudukan imbang 0-0 hingga diadakannya babak ekstra time 2x10 menit hasil tetap imbang.
Jateng pastikan medali emas saat Arga Permana pemain asal Jateng berhasil memasukkan bola tendangan adu penaltinya ke gawang Jabar di saat Jateng unggul 3-2. Tendangannya pun memastikan kemenangan Jateng 4-2.
“Kita sudah mempersiapkan apa pun yang terjadi kalau lawan dengan tuan rumah kita harus adu penalti. Syukur jika dalam permainan kita menang. Tapi mengatasi tekanan-tekanan yang dari luar kita lebih baik aman dulu. Kalau adu penalti siapapun tidak bisa ada yang mengira,” kata pelatih sepakbola Jateng Ashadi.
Dua penendang asal Jabar gagal melaksanakan tendangan adu penalti. Muchamad Wildan Ramdhani yang menjadi penendang pertama dari Jabar, tendangan bolanya mampu ditepis sang penjaga gawang Jateng Bayu Ali Aqza.
Kegagalan Jabar selanjutnya dialami sang kapten Jujun Saepulloh yang menjadi penendang ketiga. Tembakannya melambung jauh ke atas tiang.
Keberhasilan Jabar pada babak adu penalti lewat penendang kedua yakni Gani Fadrur Rifki dan penendang keempat Gian Zola.
Sementara Jateng melakukan adu penalti dengan sempurna setelah berhasil mencetak gol di empat kesempatan pertama melalui tendangan Fredyan Wahyu Sugiyantoro, Roni Sugeng Aryanto, Tegar I dan terakhir Arga.
“Saya kira ini adalah yang terbaik dari jalannya seluruh pertandingan dari babak penyisihan hingga ke final dan saya bersyukur kita (Jateng) menunggu ini delapan tahun, kita terakhir Popnas 2007,” kata pelatih sepakbola Jateng Ashadi.
Pertandingan dari awal memang berlangsung sengit. Masing-masing tim baik Jabar dan Jateng sama-sama berpeluang mencetak gol sepanjang pertandingan 90 menit, begitu pun di babak ekstra time.
Pelatih sepakbola Jabar Fiator Ambarita mengatakan, dibabak pertama anak-anak didiknya salah menerapkan permainan dengan bola-bola panjang yang langsung diarahkan ke depan.
“Kalau kita lebih bisa main satu dua, mungkin babak pertama ceritanya lain. Tapi setelah babak kedua baru bisa main begitu, beberapa peluang yang seharusnya gol tapi tidak ada gol. Jadi secara permainan kita tidak kalah,” kata pelatih sepakbola Jabar Fiator Ambarita.
Fiator menambahkan, meski Jabar sudah mengantisipasi babak adu penalti namun hasil ini baik bagi tim sepakbola Jabar. Pasalnya selama Popnas berlangsung baru kali ini sepakbola Jabar berhasil menembus babak final.
Selain Jateng dan Jabar yang meraih emas dan perak. Perunggu diraih oleh tim Riau dan Maluku Utara sebagai juara tiga bersama.
Jabar Raih Perak Sepak Bola Popnas
Jumat, 18 September 2015 10:37 WIB