Antarajawabarat.com, 21/7 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2015 mengajukan rencana pembangunan tol baru di Jalur Selatan Jawa Barat kepada pemerintah pusat sebagai upaya memperlancar arus kendaraan di jalur selatan, terutama pada saat arus mudik dan balik Lebaran.
"Saya berharap agar rencana tersebut menjadi bagian dari proyek pembangunan tol nasional," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan, pembangunan jalan tol di Jalur Selatan Jabar itu nantinya akan memiliki panjang sekitar 60 km dan bisa mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan selatan, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.
Pihaknya telah memiliki rencana dan studi kelayakan, serta telah berkomunikasi dengan Kementerian PU sejak 2013 lalu untuk pembangunan tol di jalur selatan ini.
"Memang kita sudah ada perencanaan, FS (feasibility study) sudah ada. Mudah-mudahan tahun ini kita meminta persetujuan pusat untuk supaya jalur Cileunyi ke Tasikmalaya selanjutnya ke Ciamis menjadi bagian perencaan tol nasional," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa arus mudik pada Lebaran tahun ini relatif lancar karena pihaknya telah melakukan perencanaan dan persiapan infrastruktur jalan dengan baik.
Selain itu, lanjut dia, ada peningkatan sekitar 17 persen untuk kendaraan roda dua dan empat.
"Roda empat dan roda dua meningkat, kira 17 persen peningkatannya. Kemudian karena persiapan kita relatif lebih bagus, marka jalan dan rambu-rambu lebih bagus, jalan-jalan tidak ada yang bolong-bolong sudah kita siapkan dengan baik, sehingga Alhamdulillah kita katakan relatif lebih lancar," kata Aher.
Namun, karena jalur selatan merupakan satu-satunya jalur dan tidak ada alternatif jalan lain, Aher mengatakan di jalur tersebut sering kali padat terutama ketika moment Lebaran seperti saat ini.
"Untuk itu, harus ada rencana yang lebih baik lagi salah satunya pembangunan ruas tol di jalur selatan tersebut," kata dia.
Menyikapi kemacetan yang terjadi akibat pasar tumpah dan di tempat wisata, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah seperti rekayasa lalu lintas serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait penertiban pasar tumpah.
"Tujuan wisata banyak di Jawa Barat dan itu menjadi pusat perhatian kita untuk mengurai apabila terjadi kemacetan. Untuk pasar tumpah kita akan komukikasi dengan stakeholder daerah dan sebagainya," kata Dedi.