Namun, pernyataan Presiden itu, kata Hasan, menegaskan bahwa partai politik, khususnya NasDem dan Ketua Umum Surya Paloh, tidak meninggalkan Presiden Jokowi yang segera mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Momen Presiden Jokowi tidak ditinggalkan oleh partai juga terbukti saat Presiden yang hadir pada Pembukaan HUT Ke-26 dan Kongres Ke-6 PAN pada Jumat (23/8).
"Kalau misalnya pernyataan becandaan itu juga ada di PAN, misalnya juga akan seperti itu. PAN tidak seperti itu. Buktinya Presiden juga bersama PAN kemarin kan. Jadi itu lebih kepada jokes-jokes segar dalam politik saja," kata Hasan.
Adapun pada Kongres II NasDem, Presiden Jokowi sempat menyinggung bahwa seseorang yang baru memasuki jabatan biasanya didatangi ramai-ramai. Namun sebaliknya, jika seseorang tersebut memasuki akhir jabatannya, juga ditinggal ramai-ramai.
"Biasanya datang itu rame-rame, terakhir begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai," kata Jokowi.
Presiden Jokowi pun kemudian meyakini bahwa Ketua Umum NasDem Surya Paloh tidak akan meninggalkannya.
"Tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya dan tidak juga dengan NasDem," kata Jokowi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden jelaskan pernyataan "ditinggal ramai-ramai" di Kongres NasDem
Jokowi jelaskan pernyataan "ditinggal ramai-ramai" di Kongres NasDem
Kamis, 29 Agustus 2024 12:55 WIB