Retno juga menyebut JCBC ke-5 dengan Menlu Wang adalah pertemuan JCBC terakhir baginya.
"Tadi kami berusaha merangkum kemajuan-kemajuan hubungan dalam 10 tahun terakhir, juga ... komitmen yang kuat dalam saling membantu negara-negara berkembang, atau sering disebut sebagai 'Global-South," jelas Retno.
Salah satu komitmen itu adalah dalam bentuk kerja sama tiga pihak, yaitu antara China, Indonesia, dan negara-negara lain.
"Kalau kita tandem seperti itu dampaknya akan lebih besar, apalagi Indonesia dan China adalah dua negara berkembang yang besar, maka kami sepakat bahwa harus memperkuat kerja sama dengan negara berkembang lain," ujarnya.
Investasi berkualitas
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk investasi yang berkualitas dari China.
"Tadi kami sampaikan bahwa yang ingin kami lihat adalah investasi berkualitas yaitu yang menghormati ESG, 'Environment, Sustainability and Governance' dan juga ada prinsip-prinsip PBB hal tersebut," kata Menlu kepada ANTARA di Beijing, China, pada Jumat.
Pernyataan itu disampaikan Retno usai dirinya bertemu dengan Menlu China Wang Yi dalam pertemuan Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation atau JCBC) ke-5 di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing.
Menlu Retno ungkapkan Pemerintah China sering sebut "Spirit Bandung" Konferensi Asia Afrika
Sabtu, 24 Agustus 2024 9:00 WIB