Antarajawabarat.com, 8/4 - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, melibatkan Badan Geologi untuk mengkaji kontruksi tanah longsor yang menimbun 12 rumah komplek Asabri di Cililin.
"Kita akan menggandeng Badan Geologi untuk meneliti kontruksi tanah di Perumahan Griya Utari Asabri, Kampung Cinangsi, Desa Karangtanjung itu," kata Sekretaris Daerah KBB Maman S Sunjaya kepada wartawan, Selasa.
Ia menuturkan, dilibatkannya Badan Geologi itu agar dapat diketahui penyebab terjadinya longsor serta akan diketahui kondisi tanahnya aman atau tidak bagi permukiman warga.
Selain itu, lanjut dia, KBB akan selalu berkoordinasi dengan Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui curah hujan sebagai informasi awal kewaspadaan bagi warga di Cililin.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan BMKG untuk mengetahui curah hujan di kawasan tersebut," katanya.
Pemerintah KBB juga, kata dia, akan meminta Perhutani untuk bekerjasama memantau kondisi tanah wilayah Perhutani agar tidak salah tanam yang menyebabkan terjadinya longsor.
Ia menegaskan, tanah wilayah Perhutani yang seharusnya ditanami tanaman keras jangan sampai ditanami jenis palawija.
"Nah yang kejadian longsor kemarin milik Perhutani yang memang ditanami palawija," katanya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor itu merusak 12 rumah warga, 30 rumah terancam terkena dampak longsor, dan 154 orang dari 58 kepala keluarga mengungsi.
Tanah tebing kemiringan 45 derajat itu longsor setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut, Kamis (2/4) pagi, akibat tidak mampu menahan beban air.
Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena seluruh warga yang rumahnya terkena longsor berhasil menyelamatkan diri.
feri
KBB Libatkan Badan Geologi Kaji Longsor Cililin
Rabu, 8 April 2015 8:34 WIB