"Apa yang terjadi di Indonesia, semua pihak melakukan upaya agar indeks logistik menjadi lebih baik, menghasilkan suatu pertumbuhan, tapi memang ada tantangan-tantangannya. Karenanya seminar ini diharapkan bisa mengidentifikasi apa yang jadi masalah, sehingga kita punya dasar bagi kita membuat rekomendasi yang akan datang," tuturnya.
Dalam seminar itu, Ketua Pusat Pengkajian Logistik ITB Titah Yudistira mengungkapkan logistik berhubungan erat dengan tingkat kompetitif global, dan ketika biaya logistik semakin rendah, akan membuat Produk Domestik Bruto (PDB) satu negara semakin tinggi.
Karenanya, dia menilai perlu adanya usaha dari pemerintah baik saat ini maupun yang akan datang untuk perbaikan sistem logistik nasional, terlebih ke depan banyak program yang akan terpengaruh pada sistem logistik seperti makan siang gratis.
"Jika tidak ada perbaikan disparitas harga yang dipengaruhi oleh sistem logistik, program ke depan yakni makan gratis bergizi akan membebani APBN. Untuk itu kami menilai perlu adanya regulasi baru untuk pembaharuan cetak biru sislognas," ucapnya.
Sementara menurut Ketua Komisi V DPR 2014-2019 Fary Djemy Francis dengan biaya logistik yang masih tinggi, ia mengajak para peneliti termasuk di ITB untuk menemukan upaya yang bisa menjadi solusi bagi penurunan biaya logistik dengan menekan waktu tunggu yang akan menjamin pemerataan pembangunan.
"Jika perlu belajar dari Jepang, Uni Eropa, atau bahkan Filipina dengan waktu tempuh pelayaran rata-rata di bawah dua hari. Mungkin sangat efektif dan efisien jika memaksimalkan roro dan ropax. Mereka sudah membuktikan, kita bisa belajar dan dari situ menemukan model terbaik bagi peningkatan performa logistik kita," ucapnya.
Dalam seminar itu hadir juga perwakilan Bank Dunia, Kemenko Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kemenko Marvest, Bappenas, Pelindo dan mahasiswa.
Baca juga: Tol Akses Pelabuhan Patimban strategis bagi logistik, sebut Menteri PUPR
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhub minta eksportir lakukan aktifitas dari Tj Priok-Patimban
Menhub minta eksportir lakukan aktifitas dari Tj Priok dan Patimban
Kamis, 25 Juli 2024 17:22 WIB