Pemulangan jamaah haji Indonesia dari Arab Saudi sudah kembali normal setelah pemulangan tiga kelompok terbang (kloter) tertunda hingga belasan jam, kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Jauhari.
"Senin sudah tidak ada lagi," kata Jauhari di Makkah, Senin malam.
Kalaupun ada keterlambatan, ia melanjutkan, mungkin hanya satu atau dua jam karena proses imigrasi di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, yang lama.
"Karena loket imigrasi penuh," katanya.
Antarajawabarat.coom, 14/10 - Ia menjelaskan keterlambatan pemulangan jamaah haji kloter 1,2 dan 3 JKG (embarkasi Pondok Gede Jakarta), yang merupakan jamaah haji gelombang pertama, terjadi karena masalah di area penanganan bagasi.
Saat itu jamaah haji dari berbagai negara sudah menyelesaikan ibadah haji dan ingin segera pulang sehingga area penanganan bagasi sangat padat.
"Sementara petugas belum siap semua," katanya.
Kondisi itu menyebabkan jadwal pemulangan jamaah haji mundur, selain kondisi pilot yang sudah bekerja lembur memerlukan waktu untuk beristirahat supaya bisa menerbangkan pesawat dengan baik demi keselamatan penumpang.
Dan penundaan keberangkatan jamaah kloter 1 JKG merembet kepada penerbangan berikutnya.
Jamaah haji gelombang pertama dipulangkan dari Makkah melalui Bandara Jeddah. Waktu perjalanan Makkah ke Jeddah sekitar satu jam perjalanan darat. Sementara waktu penerbangan Jeddah menuju Indonesia sekitar sembilan hingga 10 jam.
Sebelumnya Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah Endang Jumali mengatakan saat terjadi penundaan penerbangan kloter 1 dan 2 JKG, jamaah haji sudah dalam perjalan menuju Jeddah, semetara kloter 3 sedang masuk ke dalam bus. Maskapai menyediakan hotel transit selama menunggu di Jeddah.