Antarajawabarat.com, 13/10 - Tim Kesehatan terus memeriksa jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci guna mewaspadai penularan virus MERS dan Ebola.
"Sementara ini jamaah yang tiba langsung menjalani pemeriksaan," kata Wakil Sekretaris III Bidang Humas dan Protokoler Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Jakarta, Minggu.
Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk menghidari adanya bawaan virus dari jamaah haji asal Indonesia ke tanah air, mengingat kawasan timur tengah juga berpotensi mewabahnya kedua virus tersebut.
"Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi apakah jamaah terkena atau tidak, sebelum berangkat jamaah juga kan sudah disuntikkan vaksin meningitis," katanya.
Mengenai dengan penularan virus Mers dan Ebola yang mewabah di sejumlah negara yang sampai saat ini vaksin belum ditemukan, kata dia, pihaknya berharap jamaah haji tidak tertular.
"Setiap jamaah haji yang tiba di Indonesia mesti memeriksa kondisi tubuh selama 21 hari di klinik dan puskesmas serta layanan kesehatan lainnya," katanya.
Ia berharap agar jamaah haji menjaga kesehatan dan berperilaku hidup sehat dan bersih sebelum pulang ke tanah air guna menangkal penyebaran virus tersebut.
Sebelumnya, 453 orang asal DKI Jakarta tiba di bandara embarkasi Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pukul 10.15 WIB.
Jamaah selanjutnya diperiksa mengunakan alat scanner thermal untuk pengecekan barang dan tubuh sesuai prosedur bandara kemudian menjalani serangkaian tes kesehatan.
Kedatangan jamaah haji kloter I sebelumnya mengalami keterlambatan lebih dari 24 jam. Berdasarkan jadwal kloter I tiba di Jakarta seharusnya Jumat (10/10) malam. Hal itu terkait kru penerbangan memerlukan istirahat karena perjalan jauh.
Awalnya diprediksi kedatangan jamaah haji sekitar jumat malam, dan keterlambatan sekitar 18,5 jam tiba di Bandara, namun molor hingga 24 jam dikarenakan faktor keletihan.
"Kami bersyukur semua jemaah haji kloter satu selamat sampai Indonesia dalam kondisi sehat meskipun kelelahan," tambahnya.