Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang (neto) per 15 Maret 2024 turun tajam 60,3 persen, menjadi Rp72 triliun.
“Angka ini kalau dibandingkan tahun lalu pada 15 Maret, maka pembiayaan utang kita turun tajam. Tahun lalu itu mencapai Rp181,4 triliun, sekarang drop 60,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy),” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin.
Capaian tersebut setara dengan 11,1 persen terhadap APBN yang ditargetkan sebesar Rp648,1 triliun.
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN, jauh di bawah realisasi tahun lalu sebesar Rp169,5 triliun atau tumbuh negatif 58,6 persen yoy.
Sementara realisasi pinjaman mencapai Rp1,9 triliun, turun 84,5 persen yoy dari sebelumnya Rp11,9 triliun.
Menkeu menyebut kinerja itu menunjukkan bahwa realisasi pembiayaan masih tetap on-track.
Bendahara Negara menyatakan akan terus menjaga pelaksanaan pembiayaan agar tetap terjaga berdasarkan kondisi pasar uang dan pasar obligasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: Pembiayaan dari penarikan utang turun tajam jadi Rp72 triliun