Cianjur (ANTARA) - Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menginstruksikan pemerintah desa (pemdes) di seluruh Cianjur membeli padi hasil panen petani di sejumlah wilayah sebagai upaya mengamankan stok pangan dan menekan kenaikan harga.
"Ini sebagai upaya agar petani tidak menjual hasil produksinya ke luar Cianjur, sehingga stok pangan setiap tahunnya di seluruh wilayah terpenuhi bahkan berlebih," kata Herman di Cianjur Kamis.
Pihaknya mencatat tingkat kebutuhan pangan 2,6 juta warga Cianjur sekitar 250 ribu ton per tahun, terpenuhi dari produksi padi setiap tahunnya yang dapat melakukan panen tiga kali dalam setahun dengan hasil sekitar 500 ribu ton.
Setiap tahunnya sekitar 50 persen dari hasil panen petani di Cianjur, dijual keluar daerah karena harga yang cukup menjanjikan, sehingga pemdes melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus berperan aktif membeli hasil panen petani di wilayahnya.
"Pemkab sedang menyiapkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan anggaran desa, agar program ketahanan pangan dialihkan untuk memenuhi stok beras, termasuk membahas juklak dan juknis-nya dan segera program jangka menengah tersebut dijalankan," katanya.
Pihaknya tutur dia, sudah meminta pemdes di seluruh wilayah Cianjur melalui BUMDes meningkatkan program ketahanan pangan dengan membeli seluruh hasil panen petani dengan harga ideal sehingga tidak ada lagi petani di Cianjur menjual padi atau beras keluar.
"Melalui program ketahanan pangan, petani di seluruh wilayah penghasil padi diarahkan menjual hasil produksinya ke BUMDes dengan harga yang ideal, sehingga tidak ada lagi hasil panen keluar dari Cianjur karena kami hanya bisa melarang tidak dapat menegaskan," katanya.