Jakarta (ANTARA) - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran secara kumulatif (c-to-c) pada 2023.
“Jika dilihat dari sumber pertumbuhan kumulatif tahun 2023 dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55 persen,” ujarnya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga terus tumbuh karena inflasi yang terkendali dan daya beli masyarakat yang terjaga. Sektor pariwisata yang mulai pulih selama libur sekolah, Natal, dan Tahun Baru mendongkrak konsumsi rumah tangga melalui operasional restoran dan hotel.
Selain itu, sektor transportasi dan komunikasi juga tumbuh tinggi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan pembelian sepeda motor.
Meskipun menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran, pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara kumulatif pada 2023 tidak setinggi tahun sebelumnya.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara kumulatif pada 2023 hanya mencapai 4,82 persen, sementara pada 2022 dapat mencapai 4,49 persen.
“Perlambatan konsumsi rumah tangga utamanya menurut data kami terutama dari perlambatan pengeluaran kelompok menegah atas,” kata Amalia.
Menurutnya, hal ini ditunjukkan antara lain dengan berkurangnya penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) barang mewah, jumlah penumpang angkutan udara, dan penjualan mobil penumpang.
Namun, ia menyatakan bahwa investasi finansial menguat, terutama terhadap produk simpanan berjangka, sehingga mengindikasikan adanya pergeseran fokus pengeluaran ke investasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konsumsi rumah tangga jadi sumber utama pertumbuhan ekonomi 2023