Cimahi , 28/6 (Antara) - Salah satu tradisi kebanyakan masyarakat dalam menyambut datangnya Bulan Ramadhan adalah dengan berziarah ke makan kerabat atau sanak saudara.
"Alhamdulilah dari beberapa hari lalu banyak yang datang untuk berziarah, kebanyakan minta dibersihkan lagi makamnya," kata petugas kebersihan makam, Yuyun di Tempat Pemakamam Umum Pojok Kota Cimahi, Sabtu.
Ia mengatakan areal pemakaman yang luasnya dua setengah hekktare itu di bagi ke beberapa blok, dan setiap petugas kebersihan bertanggung jawab terhadap kebersihan makam di bloknya.
"Kami di blok ini ada empat orang perempuan yang bertugas membersihkan makam dari rumput ilalang dan tanaman liar lainya," katanya.
Ia menyatakan selain membersihkan makam, para petugas juga membantu menunjukan makam bagi pengunjung yang lupa letak makam kerabatnya.
"Kadang ada pegunjung yang lupa di mana letak makam saudara mereka, karena kami selalu bersih-bersih disini maka sedikit banyak kami hafal dan bisa membantu pengunjung juga," katanya.
Ia mengatakan pengunjung yang berziarah kadang ada yang memberi uang jasa membersihkan makam dan hal tersebut membuat penghasilan menjelang ramadhan lumayan meningkat.
"Kalau hari biasa jarang yang ziarah bahkan tidak ada sama sekali, kalau menjelang puasa dan lebaran banyak yang datang, jadi banyak juga yang memberi uang jasa membersihkan makam," katanya.
Ia menambahkan tidak pernah mematok tarif untuk jasa membersihkan makam.
"Kalau ada pengunjung yang memberi pun tidak pernah kami tarif, seikhlas nya saja, kalau tidak pun tidak apa-apa karena membersihkan makam ini sudah menjadi tugas kami sehari-hari," katanya.
Sementara itu momen ini juga dimanfaatkan anak sekolah yang tinggal di sekitar pemakaman untuk berjualan bunga tabur demi menambah uang saku.
"Sudah dua hari saya berjualan bunga disini, kan lagi munggahan jadi banyak yang beli bunga untuk ziarah makam, lumayan mengisi libur sekolah," kata Siswa SMP yang tinggal di dekat areal pemakaman, Opik.
Ia mengatakan bunga yang dijual berasal dari agen yang ia jual kembali.
"Bunga ini bukan dari saya, tapi agen yang buat kemudian saya jual dan nanti hasilnya di setorkan ke agen," katanya.
Selain menjual bunga tabur, ia juga menjual bunga ikat dan air untuk menyiram makam.
"Satu bungkus bunga tabur harganya Rp5.000, kalau bunga ikat harganya Rp10.000, ada juga air harganya Rp2000 untuk satu botol ukuran sedang," katanya.
Ia mengatakan hasil dari berjualan bunga tabur dalam seharinya bisa mendapatkan sampai Rp80.000.
"Kebetulan lagi banyak yang ziarah jadi banyak yang beli bunga, kemarin dapat Rp80.000, uangnya akan di tabung untuk lebaran nanti," katanya.
Siti Imro'atus Sholihah
Tradisi Nyekar Sambut Bulan Ramadhan
Minggu, 29 Juni 2014 10:25 WIB