Ia menyampaikan sapi lokal itu memiliki ciri yang berbeda, biasanya dilepasliarkan untuk mencari makan di alam terbuka, kemudian tidak mudah terserang penyakit.
Selain itu, lanjut dia, sapi pasundan memiliki kualitas yang cukup bagus dengan karkasnya tinggi sebesar 55 persen, serta masyarakat juga sudah cukup banyak mengenal maupun biasa mengkonsumsi daging sapi tersebut.
"Cirinya adalah sapinya bisa digembala, bisa ternak liar, kemudian juga tahan terhadap berbagai penyakit, yang ketiga karkasnya bisa lebih tinggi, karkasnya ada 55 persen, dan masyarakat kita sebenarnya sudah familiar dengan sapi pasundan ini," katanya.
Baca juga: Garut siapkan 3.200 dosis vaksin LSD untuk sapi ternak
Wabup Garut: Sapi pasundan harus dijaga dan ditingkatkan populasinya
Senin, 22 Januari 2024 20:56 WIB