Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut dirinya mempunyai hubungan emosional dengan rakyat Aceh saat menghadiri silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat di Banda Aceh, Selasa.
"Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan rakyat Aceh. Orang tua saya, Profesor Soemitro dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh dan beliau ikut merintis pendirian Fakultas Ekonomi (Universitas) Syiah Kuala,” kata Prabowo sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Prabowo menuturkan bahwa ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, bangga dapat berkontribusi dan berbagi ilmu kepada mahasiswa di Aceh.
"Beliau sempat jadi dosen terbang dan beliau sangat bangga, selalu cerita kepada kami bahwa beliau terbang ke Aceh dan memberi kuliah," imbuh dia.
Soemitro, kata Prabowo, juga berjuang bersama rakyat Aceh dengan saling mendukung di masa-masa sulit seperti ketika pergolakan tahun 1950-an. Ia mengaku hubungan emosionalnya dengan Aceh tidak berhenti meski momen itu sudah lama terjadi.
“Sesudah itu pun hubungan emosional saya tidak berhenti karena saya juga terus menerus berhubungan baik; dan puncaknya adalah bahwa saya bisa bersatu dengan tokoh-tokoh dari Partai Aceh,” ucap dia.
Prabowo kemudian bercerita saat ia bertemu dan bersatu dengan Panglima Gerakan Aceh Merdeka Muzakir Manaf. Rekonsiliasi tersebut, kata Prabowo, merupakan kejadian yang langka dan di luar pemikiran banyak orang.
"Ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima Kostrad, jenderal Kopassus, sementara itu Pak Muzakir Manaf merupakan mantan Panglima Aceh, dan kok kita bisa bersatu. Ini yang di luar pemikiran banyak orang," ucap Prabowo.
Prabowo ungkap punya hubungan emosional dengan rakyat Aceh
Rabu, 27 Desember 2023 9:30 WIB