Dalam apel tersebut, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menyampaikan bahwa sesuai data dari BPBD terdapat 475 kecamatan memiliki potensi peningkatan ancaman bencana, seiring musim hujan yang kemungkinan akan terjadi hingga Maret 2024.
"Diperlukan sinergi TNI-Polri dan Pemerintah Daerah termasuk Kabupaten dan Kota, unsur organisasi kemasyarakatan serta komponen masyarakat untuk melaksanakan upaya penanggulangan bencana yang cepat, tepat dan terpadu," ucap Bey.
Menurut Bey, keberhasilan penanggulangan bencana tergantung pada sistem penanggulangan bencana, sarana dan prasarana penunjang yang mumpuni serta koordinasi yang baik antara stakehorder dan masyarakat di wilayah rawan bencana.
Diharapkan melalui Apel Siaga yang dilaksanakan se-Jabar ini, dapat meningkatkan kesiapsiagaan Provinsi Jabar dalam menghadapi bencana dan dapat meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan.
"Saya mengapresiasi seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat atas kesungguhan, kerja keras dan pengabdian pada setiap upaya yang dilakukan saat terjadi bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana yang mampu dilaksanakan dengan tangkas, tanggap dan tangguh," tutur Bey.
Diketahui, memasuki musim hujan ini, Pemprov Jawa Barat telah menetapkan siaga darurat bencana di seluruh wilayah Jabar.
Status siaga darurat bencana diterbitkan melalui SK Gubernur nomor 360/Kep.764-BPBD/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, serta Tanah Longsor di Jawa Barat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kodam Siliwangi tegaskan kesiapsiagaan hadapi bencana sepanjang tahun
Kodam III Siliwangi tegaskan kesiapsiagaan hadapi bencana sepanjang tahun
Minggu, 10 Desember 2023 11:00 WIB