Antarajawabarat.com,23/4 - Gerakan pengelolaan sampah 3-R (Reduce, Reuse, Recycle) yang digulirkan di Kota Bandung ditargetkan mengurangi 20 persen volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Gerakan 3-R bila dilakukan efektif ditargetkan dapat mengurangi 20 persen volume sampah ke TPA, sebagian bisa dimanfaatkan dan menjadi nilai tambah bagi warga," kata Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Cece H Iskandar di Bandung, Rabu.
Menurut Cece, kenyataannya jumlah sampah yang berhasil dikurangi baru sekitar 14 persen. Pada saat ini jumlah sampah yang dihasilkan di kota Bandung mencapai 1500-1600 ton setiap harinya.
Padahal jumlah sampah yang bisa diangkut hanya sebesar 1100-1200 ton. Artinya masih ada selisih sebesar 400 ton sampah yang belum terangkut.
"Untuk menanggulangi kendala itu Pemkot Bandung semaksimal mungkin melalui kebijakan pengolahan sampah menjadi sumber energi," kata Cece.
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, Eric M. Atthauriq menjelaskan, Pemkot Bandung telah berkomitmen untuk mewujudkan Bandung yang bersih melalui "Gerakan Cinta Bandung Bersih dan Hijau".
"Penyelesaian masalah ini telah diatur juga dalam UU Nomor 18 tentang sampah sebagai wujud komitmen," kata Eric.
Eric menjelaskan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) telah dipatok target pengurangan sampah sebesar 85 persen.
"Pengurangan sambah sebesar 30 persen melalui gerakan 3-R, 35 persen melalui pemanfaat energi dan sisanya melalui teknologi ramah lingkungan," kata Eric.
Menurut Eric pada saat ini tidak hanya di daerah, namun pemerintah pusat juga telah bergerak untuk menanggulangi permasalahan sampah. Ia menjelaskan permasalahan sampah harus segera diselesaikan. Dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat akan berkontribusi besar dalam upaya penanggulangan sampah.
"Semoga gerakan memungut sampah bisa menjadi kebiasaan," kata Eric menambahkan.***3***
Syarif A