"Prinsipnya, apapun tindakan dukung mendukung dalam Pilpres mendatang ini tidak boleh membawa-bawa NU, apalagi pengurusnya. Misal, atas nama NU saya mendukung calon ini, calon itu. Tidak boleh," ujarnya ditemui usai konferensi pers terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa.
Kendati demikian ia mengatakan PBNU tidak melarang warganya untuk berpartisipasi untuk memberikan dukungan ke salah satu pasangan calon presiden.
Terkait keputusan Yenny Wahid yang menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024, Gus Yahya mengaku belum mengetahui posisi dukungan Yenny Wahid terhadap pasangan itu.
"Kalau memang posisinya resmi, misalnya jadi tim sukses, itu ada aturan-aturan. Tapi kalau cuma pribadi tidak jadi apa-apa, hanya sebagai rakyat, ya kita tidak bisa halangi toh," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Gus Yahya menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengundang makan bersama tiga calon presiden di istana.
"Saya apresiasi betul inisiatif dari Pak Presiden (Jokowi) melakukan itu. Ini untuk perlihatkan juga kepada rakyat bahwa ini adalah elit-elit pemimpin, seharusnya dengan begitu di antara mereka semua juga ada kesadaran bahwa apapun yang terjadi mereka terus kerja sama satu sama lain," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU larang semua pihak bawa nama NU dalam Pilpres 2024