Antarajawabarat.com, 23/2 - Memilah atau memisahkan sampah organik dan non-organik umumnya masih jarang dilakukan masyarakat Indonesia di rumah, padahal kegiatan mudah dan tanpa biaya itu bisa mendatangkan manfaat bagi kehidupan.
"Di Indonesia memang sepertinya kegiatan memilah sampah di rumah masih jarang dilakukan. Padahal mudah dilakukan dan tanpa biaya," kata Managing Director WWF Indonesia Devy Suradji kepada ANTARA News, di Jakarta, Minggu.
Devy mengatakan dengan memilah sampah organik dan nonorganik di rumah maka lingkungan rumah menjadi lebih bersih.
Selain itu, sampah-sampah nonorganik yang sudah dipilah, bisa langsung diberikan kepada pengepul.
"Dengan memilah dijamin lingkungan rumah, pekarangan rumah bersih, tidak jorok. Selain itu sekaligus memudahkan pengepul mengambil sampah nonorganik yang bernilai jual," ujar Devy.
Sebagai relawan WWF Indonesia, Devy mengaku telah menerapkan kegiatan memilah sampah kepada keluarganya di rumah.
Meskipun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membiasakan keluarganya, namun sekarang kegiatan ini sudah dilakukan sehari-hari.
"Bahkan anak saya sehabis minum minuman kemasan kotak di rumah selalu dicabut dulu sedotannya, lalu dikempiskan kotaknya sebelum dibuang, jadinya tempat sampahnya efisien," kata dia.
Menurut Devy, kegiatan memilah sampah di rumah, sudah menjadi budaya di beberapa negara maju, salah satunya Jepang.
Di Jepang, kata dia, sampah-sampah nonorganik selalu dipisahkan sebelum dibuang.
"Saya kebetulan sesekali travelling ke negara lain, karena tuntutan pekerjaan. Di Jepang itu yang namanya kulit jeruk saja dipisahkan sebelum di buang," kata dia.
antara