Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat menyebutkan wilayah selatan Jabar merupakan daerah paling parah dilanda bencana kekeringan ataupun krisis air bersih dampak dari kemarau berkepanjangan.
"Daerah selatan Jabar mendominasi kasus kekeringan, seperti Garut, Indramayu hingga Kabupaten Sukabumi," kata Ketua Bidang Organisasi PMI Provinsi Jabar Yossi Irianto di Sukabumi pada Jumat, (20/10).
Menurut Yossi, sebenarnya Kabupaten Sukabumi salah satu daerah di Jabar yang terkenal dengan resapan airnya, namun ternyata saat dilanda kemarau berkepanjangan daerah ini mengalami kekeringan dan krisis air bersih meskipun tidak terlalu parah.
Dampak dari bencana kekeringan tersebut, dirinya mengaku telah menyalurkan air bersih lebih dari satu juta liter di wilayah selatan Jabar, khususnya Kabupaten Sukabumi yang hingga kini masih banyak warga di berbagai kecamatan seperti Kecamatan Nyalindung yang meminta pasokan air bersih.
Dirinya yang sengaja datang ke Kabupaten Sukabumi untuk meninjau penyaluran air bersih di Kecamatan Nyalindung untuk melakukan pendataan sejauh mana dampak kekeringan dan krisis air bersih itu, bahkan informasi dari warga sudah beberapa bulan ini untuk mendapatkan air bersih harus berjalan beberapa kilometer.
"Selain PMI hadir untuk memberikan bantuan air bersih, kami juga mengimbau kepada warga untuk membuat resapan air salah satunya lewat penanaman pohon aren," tambahnya.
Yossi mengatakan pohon aren ini merupakan salah satu pohon yang mampu menyimpan air. Selain itu, warga juga diimbau karena saat ini sudah sering turun hujan untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, longsor, banjir dan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wilayah selatan Jabar paling parah terdampak bencana kekeringan