Antarajawabarat.com, 29/1 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (Bank BJB) menggulirkan layanan sistem pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) secara jemput bola dengan mengerahkan mobile banking.
"Saat ini kami memiliki lima unit mobile banking yang akan bergerak ke sejumlah titik untuk melayani masyarakat dalam pembayaran PBB, tahap pertama di Kota Bandung," kata Senior Vice President Heads of Institutional Bank Division Bank Bjb Sri Asri Wulandari di Balai Kota Bandung, Rabu.
Khusus di Kota Bandung, Bank BJB menargetkan penghimpunan dana PBB 2014 di Kota Bandung senilai Rp360 miliar, atau meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp280 miliar.
Sistem jemput bola, kata dia merupakan salah satu cara yang dilakukan, disamping mengoptimalkan sistem pembayaran PBB lainnya baik langsung ke loket kas Bank BJB, ATM dan ke depan akan menggunakan e-banking dan SMS banking.
"Kami akan menambah layanan lainnya menggunakan e-banking dan SMS banking, sehingga pembayaran PBB bisa lebih optimal," kata Sri.
Pada kesempatan itu, Sri Wulandari menegaskan komitmen perseroan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan optimalisasi penggalian pajak, terutama PBB.
Selain dengan Kota Bandung, Bank BJB juga menjalin kerja sama dengan 35 pemerintah kabupaten/kota di Jabar dan Banten.
"Sebagian besar kabupaten/kota di Jabar dan Banten telah terjaling kerjasama dengan bank BJB, sedangkan delapan daerah lainnya segera menyusul," katanya.
Bank BJB menjadi bank operator layanan pembayaran pajak melalui tahap 'beauty contest'. Bank yang berkantor pusat di Jalan Naripan Kota Bandung menerapkan tarif gratis dibandingkan bank lain yang rata-rata menerapkan tarif Rp5.000.
"Meski menerapkan tarif gratis, BJB tetap mendapat keuntungan karena menjadi bank pengelola dana PBB pemerintah. Pengguna dan nilai transaksi juga dipastikan meningkat. Dan potensi peningkatan nasabah juga lebih besar," kata Sri Wulandari.
Untuk optimalisasi, Bank BJB melakukan sosialisasi secara genjar, termasuk melalui layanan jemput bola dengan mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Pembayaran dilakukan di mobile banking, lebih efektif. Di Kota Bandung mobile banking akan bergerak di 15 kecamatan, terutama di lokasi yang lokasinya jauh dari kantor cabang pembantu dan kantor kas," katanya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dimana PBB bisa dilakukan melalui teller point di Kantor Pos.***2***