Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin geram karena Kota Bandung sampai dijuluki "kota pungli" setelah perkara ongkos parkir Rp10 ribu di seberang Museum Konferensi Asia Afrika ramai diperbincangkan di media sosial.
"Parkir Rp10 ribu kan harusnya enggak boleh. Disebutnya di medsos Bandung 'kota pungli'. Malu kita. Walau ini urusannya pemerintah kota, kita tidak bisa lepas tangan, tetap saja bagian Jawa Barat dan ada di ibu kota. Jadi cobalah jangan dipungli," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Baca juga: Dishub Kota Bandung tindak tegas juru parkir liar di kawasan Asia-Afrika
"Masalah parkir Rp10 ribu tidak boleh seharusnya. Itu melebihi dari yang seharusnya. Saya minta tidak ada pungli lagi lah, transparan saja semuanya," ia menambahkan.
Bey menyampaikan bahwa pemerintah provinsi akan membahas penanganan masalah biaya parkir kendaraan di Kota Bandung bersama pemerintah kota hingga kepolisian.
"Saya tidak mau lagi ada seperti itu. Kalau ada tutup saja sekalian. Kami akan koordinasi dengan Polda atau perlu dengan TNI," katanya.
Masalah ongkos parkir kendaraan di Kota Bandung mengemuka menyusul unggahan akun @infojawabarat terkait foto karcis parkir di ZONA PARKIR FA 90 Jl Asia Afrika No. 90 di depan Museum Konferensi Asia Afrika.
"Beredar foto tiket parkir motor di Bandung dikenakan tarif Rp10 ribu di kawasan Asia Afrika, tepatnya depan Museum KAA, Kota Bandung. Kata warganet: Bandung Lautan Pungli! Nah, selain harga yang tak wajar, di tiket tersebut juga ditulis segala kehilangan bukan tanggung jawab pengelola," demikian tulisan dalam akun tersebut.
Bey Machmudin geram Bandung dijuluki "kota pungli"
Selasa, 3 Oktober 2023 19:57 WIB