Antarajawabarat.com,16/1 - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) menyelenggarakan program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan masyarakat untuk menyiapkan SDM di sektor itu.
"Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, idealnya berimbas kepada kesejahteraan, namun yang terjadi sebagian besar potensi itu belum dikelola karena kemampuan SDM-nya kurang siap," kata Kepala BPSDM-KP Suseno Sukoyono di Bandung, Kamis.
Terkait rencana kegiatan Kelautan dan Perikanan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun 2015-2019, ia menyebutkan salah satu permasalahan yang paling krusial adalah rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Dengan visi "Mencetak SDM Unggul bagi Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat", badan tu menggulirkan program mencetak SDM KP yang mampu mengoptimalkan dan memanfaatan sumber daya.
Visi itu juga bertujuan mencetak SDM yang mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk KP, dan mencetak SDM KP yang mampu memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya KP.
"Untuk optimalisasi program BPSDM KP menyelenggarakan Penyusunan Rancangan Awal Pengembangan SDM KP dalam RPJMN," katanya.
Kepala BPSDM KP mengatakan Kebijakan PSDMKP Dalam Pembangunan KP 2010-2014 menghasilkan "output" kegiatan pendidikan berupa jumlah lulusan pendidikan yang kompeten sesuai standar dan kebutuhan sebanyak 7.300 orang.
Selain itu pelatihan berupa jumlah lulusan pelatihan KP sesuai standar kompetensi dan kebutuhan sebanyak 57.000 orang, 8.000 orang Aparatur kompeten melalui diklat struktural, fungsional dan teknis, dan 49.000 orangg pelaku utama/usaha kompeten melalui pelatihan teknis/kewirausahaan sektor KP.
Selanjutnya, penyuluhan berupa jumlah pelaku utama dan pelaku usaha yang disuluh sebanyak 75.500 orang. "Outcome" yang dihasilkan adalah jumlah lulusan pendidikan yang dapat diserap oleh dunia usaha dan industri sebanyak 6.065 orang, 16.500 lulusan pelatihan menerapkan kompetensi yg diperoleh setelah mengikuti pelatihan, serta 41.500 orang pelaku utama/usaha dengan kriteria mandiri.
"Seluruhnya diharapkan dapat menghasilkan dampak berupa kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara itu, RPJMN III 2015-2019, lanjut Suseno, memiliki sasaran memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek.
Ia mengakui terdapat tantangan besar antara lain jumlah penduduk makin besar, kualitas SDMKP masih rendah, mempertahankan jatidiri bangsa akibat globalisasi, kualitas perempuan dan anak rendah, dan mengaplikasikan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.
"Salah satu tantangan dan isu terkini yang harus dihadapi adalah ASEAN Economic Community 2015," katanya.
Suseno menambahkan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yakni pasar tunggal dan basis produksi regional, kawasan dengan daya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi merata, dan kawasan terintegrasi dengan ekonomi global. ***3***
Syarif A