Saat ini, ujar Erick, jumlah nasabah difabel PNM mencapai 20.000. Kemudian dengan adanya Program PNM Mekaar akan diciptakan lapangan kerja baru sebanyak 2 persen.
"Itulah mengapa saya terus meminta agar PNM terus bekerja dengan hati. Jangan sampai kita tidak hadir, terutama saat yang membutuhkan adalah sahabat disabilitas," kata Erick.
Dengan keberpihakan kepada kaum difabel tersebut, Erick menyebutkan kinerja PNM sangat memuaskan, terutama setelah bergabung dengan BRI dan Pegadaian.
Di mana, berdasarkan data PMN pada 2023 sampai Agustus 2023 (year to date/ytd) secara nasional ada 14,8 juta nasabah aktif dengan penyaluran Rp45,6 triliun.
Selanjutnya, tambah Erick, target kebijakan yang dibutuhkan adalah subsidi untuk kredit ultra mikro, yang menurutnya sangat penting untuk menggerakkan perekonomian bawah.
"Kami sudah mendorong sejak dua tahun lalu. Insya Allah para menteri terkait dan Gubernur BI akan memiliki komitmen yang sama. Karena ini bukan program untuk siapa dan kenapa. Ini adalah program agar kami hadir untuk mereka yang membutuhkan," ujarnya.
"Intinya, BUMN terus mendorong tumbuhnya dan melindunginya para pengusaha ultra mikro , dari tiada menjadi ada, dari kecil menjadi menengah, dari menengah menjadi besar," tutur Erick menambahkan.
