Sosialisasi itu juga disebarkan melalui brosur tentang tanda-tanda orang yang terjangkit difteri, kemudian cara penanganannya, sampai dengan cara untuk mendapatkan pertolongan penanganan medisnya.
"Kalau ada gejala, itu secepatnya harus dibawa ke rumah sakit, kalau ada gejala, jangan sampai kondisinya sudah parah," katanya.
Kepala Desa Sukahurip Asep Rukman menyatakan sembilan warga meninggal dunia karena wabah difteri, dan yang terjangkit difteri sebanyak 11 orang usia 4 sampai 15 tahun.
Ia menyampaikan saat ini imunisasi masih terus berjalan dan dilakukan oleh tim kesehatan Dinas Kesehatan Garut dan tim medis dari puskesmas, karena capaiannya sampai Mei 2023 belum tercapai sesuai ekspektasi yakni masih di angka 58 persen usia 5-9 tahun, dan 5 persen imunisasi lengkap.
Ia berharap melalui sosialisasi yang dilakukan secara bersama-sama secara masif akan mendorong masyarakat untuk mensukseskan program imunisasi, sehingga Desa Sukahurip tidak lagi status KLB Difteri.
"Antusias warga dengan adanya sosialisasi difteri dari PT PGE ini sangat berterima kasih, tetapi sebagian warga masih ada kekhawatiran pasca dilakukan imunisasi," katanya.
Setelah adanya kegiatan sosialisasi itu, Asep berharap semakin mendorong masyarakat untuk sadar melakukan upaya mencegah wabah difteri dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersedia untuk diimunisasi agar sehat.
PGE Karaha bantu Pemda dengan terjunkan tim dokter sosialisasi bahaya difteri di Garut
Sabtu, 3 Juni 2023 19:04 WIB