Chicago (ANTARA) - Harga emas sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat dari penurunan sehari sebelumnya meski masih bercokol di bawah level psikologis 2.000 dolar AS, karena data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan mendorong permintaan safe-haven terhadap logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terkerek 3,00 dolar AS atau 0,15 persen menjadi ditutup pada 1.999,00 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.013,30 dolar AS dan terendah di 1.982,00 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 8,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.996,00 dolar AS pada Rabu (26/4), setelah terdongkrak 4,70 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 2.004,50 dolar AS pada Selasa (25/4), dan menguat 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.999,80 dolar AS pada Senin (24/4).
Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis (27/4) bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan 1,1 persen pada kuartal pertama 2023, turun dari tingkat pertumbuhan 2,6 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 dan juga lebih rendah dari perkiraan 2,00 persen oleh para ekonom.
Data yang lebih rendah dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi resesi ekonomi. Dolar AS menguat setelah rilis data yang menghambat kenaikan emas lebih lanjut.
Data ekonomi lainnya yang dirilis Kamis (27/4) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS mencapai 230.000 dalam pekan yang berakhir 22 April, turun 16.000 dari minggu sebelumnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas menguat tipis karena data ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan