Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) melalui anak usahanya Palawi Risorsis (Econique) berkomitmen memperbaiki pengelolaan wisata alam agar kerusakan lingkungan akibat aktivitas motor trail tak lagi terulang di Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Kami siap melakukan perbaikan di dalam pengelolaan wisata dan bersinergi dengan semua pihak," kata Direktur Utama Palawi Risorsis, Lucy Mardijana Soebijakso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Lucy mengatakan kerusakan wisata alam Rancaupas menjadi pembelajaran untuk semua pihak sekaligus auto kritik bagi perseroan untuk memperbaiki semua standar operasional prosedur yang ada demi pengelolaan wisata yang lebih baik ke depan.
Pada 5 Maret 2023, rombongan komunitas pengendara motor trail menerobos masuk lahan perkemahan di kawasan wisata alam Rancaupas. Lahan perkemahan yang semula ditumbuhi rumput hijau langsung berubah warna menjadi cokelat oleh kubangan lumpur dan tanah akibat terlindas ban motor trail.
Bahkan, bunga edelweiss rawa yang tumbuh di kawasan wisata alam tersebut, juga ikut rusak akibat olahraga ekstrem tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Perhutani melakukan rehabilitasi dengan menyediakan 5.000 bibit edelweiss rawa untuk ditanam di Ranca Upas.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya menyesalkan terjadinya peristiwa di Ranca Upas dan sudah merespons cepat dengan melakukan penanaman di lokasi yang mengalami kerusakan lingkungan.
"Kegiatan penanaman akan terus dilakukan dengan melibatkan para pecinta alam, pemerhati lingkungan dan pemangku kepentingan terkait," kata Asep.
Pada 13 Maret 2023, Perhutani menerima audiensi dari Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat. Audiensi itu dilatarbelakangi terjadinya peristiwa viral saat pelaksanaan acara motor trail di Rancaupas.