"Awalnya, warga sekitar Majalaya tahu bahwa sungai ini, dulu tidak ada airnya, yang ada sampah, kita bisa jalan di atas sungai sekarang airnya mengalir baik. Namun sekarang, berkat kerja keras semua pihaknya kondisinya jauh lebih baik dibandingkan dulu," katanya.
Menurut dia, upaya dalam penanggulangan Sungai Citarum juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab seorang warga dalam membela negaranya.
Baca juga: Jambore Pentahelix kobarkan semangat kolaborasi menjaga Sungai Citarum
Baca juga: Jambore Pentahelix kobarkan semangat kolaborasi menjaga Sungai Citarum
"Tanggung jawab membela negara ini, termuat dalam UUD negara kita, setiap warga negara wajib dalam bela negara. Nah, apa yang dibela terhadap negara. Itu bukan hanya menghadapi ancaman musuh dari luar, tetapi ancaman kerusakan alam atau lingkungan ekosistem juga harus kita bela," kata Doni Monardo.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan keberhasilan penanganan Sungai Citarum saat ini tidak terlepas dari peranan berbagai unsur, salah satunya kolaborasi TNI-Polri hingga masyarakat.
"Yang diperlukan adalah kesinambungan pemeliharaan keberadaan Sungai Citarum ini. Jangan sampai setelah Perpres 15 Tahun 2018 habis maka terjadi lagi hal-hal yang tidak diingatkan. Oleh karena itu kesinambungan dan kolaborasi tetap dibutuhkan, sehingga bisa saja payung hukum yang ada dilanjutkan atau diperpanjang," katanya.
Menurut dia Pemprov Jawa Barat terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, khususnya Sungai Citarum.
Wagub juga mengaku bangga karena kolaborasi penanganan Sungai Citarum ini dijadikan model atau percontohan oleh pemerintah pusat dalam menangani hal-hal serupa.
"Dengan gaya kebersamaan, gaya pentahelix dalam penanganan Sungai Citarum ini luar biasa dan ternyata ditiru. Dengan kebersamaan ini, Citarum jadi hebat karena ada kekuatan kebersamaan," demikian Uu Ruzhanul Ulum .
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konseptor: Harus dipikirkan penanganan Citarum usai Perpres berakhir