Antarajawabarat.com,7/1 - Menteri Kesehatan dr Nafsiah Mboi menegaskan angka penularan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Mimika, Papua yang terus meningkat bisa ditekan melalui perubahan perilaku warga setempat.
"Yang paling penting masyarakat mau mengubah perilaku yakni tidak melakukan aktivitas sex berisiko, penggunaan kondom dan lainnya," kata Nafsiah Mboi di Timika, Minggu.
Nafsiah mengaku prihatin dengan terus meningkatnya angka penularan kasus HIV/AIDS di kalangan warga Mimika, terutama di Kota Timika dan penduduk yang bermukim di wilayah pedalaman. Jika tidak ada perubahan perilaku positif, maka Menkes Nafsiah Mboi meyakini angka penularan kasus HIV/AIDS di Mimika akan terun meningkat tajam.
Para suami yang melakukan hubungan sex berisiko akan menularkan virus HIV kepada isteri dan bayinya.
Saat berkunjung ke Agats, Kabupaten Asmat beberapa hari lalu, Menkes Nafsiah Mboi menerima laporan dari Pemda setempat bahwa dari 16 temuan kasus HIV baru dalam setahun, sebanyak enam orang di antaranya merupakan kelompok ibu hamil.
"Seluruh masalah kesehatan di Tanah Papua tidak bisa diselesaikan oleh jajaran kesehatan saja tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua komponen termasuk masyarakat sendiri untuk sadar akan pola hidup sehat," kata Nafsiah yang juga pernah menjabat Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) itu.
Freeport
Secara khusus Menkes Nafsiah Mboi memberikan apresiasi atas upaya penanggulangan kasus HIV/AIDS yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia melalui Departemen Publik Health & Malaria Control.
Jumlah warga yang melakukan pemeriksaan secara sukarela di Klinik VCT Malcon PT Freeport di kompleks Puskesmas Kwamki Baru Timika meningkat tajam dari 600-an orang menjadi 11 ribu-an orang pada tahun 2012.
Pada tahun 2005-2006, sekitar 17 persen dari warga yang melakukan pemeriksaan secara sukarela diketahui positif terinfeksi HIV. Namun pada tahun 2012, seluruh warga yang melakukan pemeriksaan secara sukarela tidak satupun yang positif terinfeksi virus HIV.
Menurut Nafsiah, agar terjadi perubahan perilaku masyarakat Mimika dari perilaku berisiko menjadi perilaku tidak berisiko terhadap HIV/AIDS maka dibutuhkan peran serta dunia pendidikan (sekolah-sekolah), organisasi keagamaan, lingkungan dan pemerintah daerah setempat.
"Organisasi keagamaan melalui gereja, masjid dan dunia pendidikan sangat berperan penting dalam upaya mengubah perilaku hidup masyarakat," katanya.
Sesuai data dari KPA Kabupaten Mimika, selama tahun 2012 terdapat penambahan 367 kasus baru HIV dan AIDS di Mimika. Total kasus HIV dan AIDS di Mimika sejak ditemukan pertama tahun 1996 hingga September 2012 sebanyak 3.190 kasus.
Selama periode April-September 2012 terjadi penambahan 239 kasus baru atau kalau dirata-ratakan setiap bulan ditemukan sebanyak 39 kasus baru HIV dan AIDS. Media penularan HIV/AIDS tertinggi di Mimika melalui hubungan seksual yakni sebanyak 236 kasus. ***3***
antara
MENKES: TEKAN HIV/AIDS MELALUI PERUBAHAN PERILAKU
Senin, 7 Januari 2013 8:31 WIB