ANTARAJAWABARAT.com, 23/11 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau lokasi longsor serta menghibur warga korban longsor di Cilebut yang terpaksa tinggal di tenda pengungsian dengan memberikan dukungan moral.
"Ketika mendapat musibah, kita bersabar, ketika mendapat hikmah kita bersyukur. Ini adalah musibah bersama, bagi yang mengalaminya kita doakan diberi ketabahan," kata Gubernur di hadapan sejumlah warga yang menjadi korban longsor di tenda pengungsian sementara di Desa Cilebut Timur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Saat meninjau lokasi Gubernur menyempatkan diri berbincang dengan warga yang tinggal ditenda.
Gubernur menanyakan apa yang dibutuhkan oleh para korban dan bantuan apa saja yang sudah diterima.
"Apa yang kira-kira dibutuhkan, sampaikan ke BPBD semua akan diakomodir. Kita berharap secepatnya perbaikan rumah dapat dilakukan sehingga tidak perlu tinggal ditenda lagi," kata Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tidak membangun rumah di lokasi rawan bencana seperti dipinggir tebing, lembah, bukit ataupun sungai.
"Idealnya jarak 100 meter dari pinggir tebing itu bersih tidak boleh ada rumah warga. Ke depannya, jangan ada lagi warga yang membangun rumah di kawasan rawan bencana," kata Gubernur mengingatkan.
Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membantu membangun dan memperbaiki rumah warga. Rencananya pemulihan pasca bencana, rumah warga yang hancur akan direlokasi.
Menurut Gubernur, rumah warga yang hancur akan direlokasi. Karena lokasi sudah tidak representatif untuk ditempati oleh masyarakat.
"Pemerintah Provinsi akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Pemprov akan menyediakan anggarannya, dan pemerintah daerah yang akan mencarikan lahan relokasinya," kata Gubernur.
Gubernur mengatakan, tujuannya datang ke lokasi bencana adalah untuk melihat langsung upaya mitigasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bogor dan BPBD Provinsi.
Menurut Gubernur upaya mitigasi sudah berjalan dengan baik dan bantuan bencana sudah tersalurkan ke masyarakat.
"Tinggal bagaimanan rumah warga yang hancur ini segera dibangun lagi. Dan pemulihan jalur kereta api Bogor Bojong secepatnya beroperasi," kata Gubernur.
Kedatangan Gubernur Jawa Barat didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Nurhayanti, Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Sigit dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Warsto.
Dalam kunjungan tersebut, warga menyempatkan diri bertanya kelangsungan hidup mereka dan bantuan yang mereka butuhkan.
"Pak kami tidak punya baju. Kalau bisa ada bantuan baju, karena semua baju tertimbun," kata salah satu bapak-bapak yang diduduk di barisan belakang.
Seorang ibu-ibu juga meminta bantuan susu bayi dan beras untuk keperluan makan serta baju sekolah anak-anaknya.
"Anak-anak tidak bisa sekolah pak. Bajunya tidak ada. Kami juga tidak punya duit buat beli susu," katanya salah seorang ibu.
Tenda pengungsian yang didirikan oleh BPBD ditempati oleh sebagian warga yang rumahnya hancur tertimbun longsor. Mereka terdiri dari anak-anak balitas, lansia, wanita dan pria.
Kepala Desa Cilebut Timur Taufik Hidayat menyebutkan ada 22 rumah yang tertimbun longsor, 18 rumah rata dengan tanah dan sisanya 5 rumah rusak ringan.
Rumah yang tertimbun longsor ditempati oleh 25 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 96 orang.
Laily R