ANTARAJAWABARAT.com,30/10 - Perajin asal Kabupaten Garut tampung ribuan kulit hewan kurban di daerah Pantura Cirebon, Jawa Barat, sebagai bahan utama kerajinan mereka untuk pembuatan jaket dan tas.
"Setiap lebaran Idul Adha, ribuan kulit hewan kurban yakni sapi dan kambing biasanya ditampung sejumlah perajin asal Garut untuk diolah menjadi jaket dan tas,"kata Imron salah seorang pedagang kulit kambing dan sapi di Cirebon kepada wartawan, Selasa.
Kebutuhan kulit kambing dan sapi untuk memenuhi perajin jaket asal Garut, kata Imron, terus meningkat karena produksi semakin diminati oleh konsumen hingga ke luar jawa.
Imron menjelaskan, harga kulit bervariasi bergantung kualitas dan ukuran kulit tersebut, kulit kambing dijual sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, sedangkan kulit sapi kualitas sedang diterima Rp75 ribu hingga Rp80 ribu.
Kulit yang dibutuhkan oleh perajin asal Kabupaten Garut, kata Imron, kualitasnya harus sesuai pesanan, jangan ada sobekan bekas pisau, usia kambing dan sapi cukup mempengaruhi ukuran kulit tersebut.
Sementara itu Yanto pemasok kulit asal Indramayu mengaku, setiap lebaran Idul Adha dirinya menampung kulit hewan kurban, sapi dan kambing jumlahnya tidak terbatas karena permintaan dari perajin Garut terus meningkat.
Menurut Yanto, butuh pengalaman dan ketelitian dalam membeli kulit hewan kurban karena pesanan dari perajin harus memenuhi standar mereka, jika tidak paling hanya untuk pembuat kerupuk kulit di Plered Kabupaten Cirebon, harganya murah.
Agus, perajin jaket asal Garut di Cirebon mengaku, setiap lebaran Idul Adha datang ke Pantura Indramayu, Cirebon, Subang, Tegal, Brebes, untuk menampung kulit hewan kurban yaitu sapi dan kambing.
Kebutuhan kulit kambing dan sapi di Kabupaten Garut cukup tinggi, kata Agus, karena tersebar ribuan perajin jaket, tas, sandal, dompet, ikat pinggang, pemasaran hasil olahan mereka kembali dijual di daerah Pantura.***2***
Enjang S