Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun juga telah jatuh, turun hampir 3,7 persen hanya pada Selasa (24/5/2022) saja dan menuju kerugian minggu ketiga berturut-turut.
Data ekonomi yang dirilis pada hari yang sama juga mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS turun 16,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman di 591.000 pada April, tingkat terendah sejak April 2020. Penurunan itu jauh lebih buruk daripada yang diproyeksikan para analis.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa S&P Global turun menjadi 53,5 pada Mei dari 55,6 pada April, terendah empat bulan dan di bawah perkiraan konsensus 55,0 dari para ekonom. Indeks PMI manufaktur AS turun menjadi 57,5 pada Mei dari 59,2 pada April, sesuai dengan perkiraan ekonom 57,4.
Baca juga: Harga emas terdongkrak 5,7 dolar AS karena "greenback" melemah tajam
"Tren naik saat ini dapat berlanjut ke 1.900 dolar AS dan 1.910 dolar AS di mana momentum dapat habis," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di skcharting.com.
Sementara itu, Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA, mengatakan emas akan tetap didukung karena tekanan inflasi, situasi Covid China tetap tidak diketahui, dan perusahaan-perusahaan Amerika terus memangkas prospek mereka.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 34 sen atau 1,57 persen, menjadi ditutup pada 22,063 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 7,4 dolar AS atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 942,9 dolar AS per ounce.
Harga emas naik 17,6 dolar ditopang pelemahan "greenback" dan imbal hasil
Rabu, 25 Mei 2022 8:12 WIB