Bogor (ANTARA) - Guru besar IPB University Prof Khaswar Syamsu menyatakan tren permintaan terhadap produk halal dunia terutama pangan meningkat pesat sehingga perlu disikapi secara bijak.
Kaswar Syamsu dalam sebuah seminar di Bandung, Jawa Barat, menjelaskan, umat Islam di seluruh dunia menghabiskan 2 triliun dolar AS di sektor makanan, obat-obatan, busana, perjalanan, dan media/rekreasi.
Baca juga: Perguruan tinggi berperan siapkan SDM dalam pengembangan pangan halal
"Hal itu terungkap dalam data Global Islamic Economy Report dan menyebutkan akan terus meningkat hingga mencapai 2,8 triliun dolar AS," katanya seperti dikutip dari keterangan tertulis IPB University, di Bogor, Selasa.
Menurut Khaswar, berdasarkan GISE (Global State Islamic Economic) Report 2021-2022, lima negara eksportir produk halal utama ke negara Islam dikuasai oleh China, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Rusia.
"Ranking Indonesia dalam GISE pada indikator ekonomi Islam global, termasuk produk halal, masih berada pada urutan ke empat di bawah Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab,” katanya.