ANTARAJAWABARAT.com,30/3 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah jika indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Jabar tidak mencapai target seperti yang diutarakan oleh Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPJ) Gubernur Jawa Barat Tahun 2011.
"Kata siapa tak mencapai target. Sudah tercapai 0,78 itu tinggi untuk penduduk lebih dari 44 juta itu harus diapresiasi. Tanyakan ahli Bappenas, ahli pembangunan. Naik 0,78 itu tinggi ya. Jadi perubahan angka IPM sampai 0,78 dari 2010 ke 2011 untuk jumlah penduduk 44,22 juta itu harus diapresiasi," kata Ahmad Heryawan, di Gedung DPRD Jawa Barat Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat.
Heryawan mengatakan, IPM Provinsi Jabar tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,74 poin dari target yang ditetapkan yakni 73,24 hingga 73,39 poin dan jumlah tersebut dinilai sudah tinggi dibanding daerah-daerah lain di Indonesia.
"Tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang mampu capai angka satu atau 0,5, apalagi setingkat provinsi sebesar Jabar. Jika urusan tidak tercapai, itu memang targetnya terlalu tinggi. Namun kami capai angka peningkatan ini hampir 0,8. Lihat saja lompatannya tinggi targetnya boleh jadi terlalu tinggi. Tanya ke orang Bappenas atau ke ahli pembangunan nasional," kata dia.
Menurutnya, ada berbagai faktor penyebab mengapa pihaknya tidak bisa mencapai target IPM tahun 2011 salah seperti ialah resesi ekonomi, adanya bencana alam dan lain-lain.
"Tapi kita ada target optimis. BPS naikkan sedikit. Dulu naik banget targetnya. Dulu targetnya 80. Penyebabnya banyak seperti persoalan resesi ekonomi, bencana, ada macam-macam. Pokoknya ngak usah ngejar-ngejar saya, apalagi yang harus saya jelaskan," katanya.
Menyikapi IPM Provinsi Jabar tahun 2011 tersebut, anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar Yod Mintaraga memuji pencapaian kenaikan IPM sebesar 0,74 atau hampir naik dua kali lipat dibanding periode sebelumnya yang hanya naik 0,40 persen.
"Tapi pencapaian itu perlu dipertanyakan dan dikaji ulang. Karena parameter keberhasilan pembangunan dari kinerja yaitu IPM. Tahun ini IPM naik 0,88 atau hampir satu digit. Dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 0,40 kenaikan sekarang luar biasa," kata Yod.
Ia juga mempertanyakan kenaikan hampir satu digit yang tak biasa karena Ahmad Heryawan sempat berang saat dikritik kenaikan IPM hanya 0,40 pada tahun 2010.
"Saya kira masih ingat saat dia (Gubernur) menyatakan tak mungkin mencapai kenaikan IPM sampai satu digit kalau bukan malaikat. Tetapi sekarang hampir mencapai satu digit," ujar dia.
Terlepas dari permasalahan capaian IPM, Yod memuji langkah Pemprov Jabar yang sudah memiliki kemajuan, tertib, dan memenuhi aturan perundang-undangan dengan menayangkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).
"Padahal sebelumnya tidak pernah menayangkan LPPD melalui media massa," kata Yod.
Sebelumnya, Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPJ) Gubernur Jawa Barat Tahun 2011 menilai indeks pembangunan manusia provinsi itu tahun 2011 tidak mencapai target.
Anggota Pansus LKPJ Gubernur Jabar Tahun 2011 Didin Supriadin, di Bandung, Jumat, menuturkan, dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum APBD (KUA) Perubahan Tahun 2011 IPM Jawa Barat ditargetkan sebesar 73,24 hingga 73,39 poin, namun pencapainya hanya 72,82 poin.
"Capaian IPM tahun ini ialah 72,82 poin. Indikatornya adalah indeks pendidikan sebesar 82,55, kesehatan sebesar 72,34 dan daya beli sebesar 63,57. Sedangkan targetnya di RKPD dan KUA Perubahan tahun 2011 IPM ialah 73,24 sampai 73,39," kata Didin.***1***
Ajat S
GUBERNUR BANTAH IPM JABAR TAK MENCAPAI TARGET
Jumat, 30 Maret 2012 17:51 WIB