Indramayu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyatakan angka tengkes atau gagal tumbuh di daerah tersebut turun 50 persen, dari 29,12 persen pada 2019, dalam dua tahun turun menjadi 14,40 persen.
"Angka tengkes (kekerdilan) kita turun 50 persen, dan menjadi yang terbanyak di Jawa Barat," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Wawan Ridwan di Indramayu, Selasa.
Wawan mengatakan pada 2019 angka tengkes di Kabupaten Indramayu mencapai 29,12 persen, data tersebut menunjukkan penurunan bila dibandingkan setahun sebelumnya, dimana pada 2018 tercatat 33,99 persen. Angka ini diperoleh setelah melakukan pemeriksaan kepada balita di Kabupaten Indramayu. Jumlah balita pendek dan sangat pendek dibagi dengan jumlah balita yang ada.
Baca juga: Tim Pertamina tangani rembesan minyak di perairan Balongan Indramayu
Kemudian, lanjut Wawan, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu, dengan seluruh jajarannya dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
"Pada tahun 2021 angka tengkes berhasil diturunkan 50,55 persen, dari 29,12 persen pada 2019 menjadi 14,40 persen padatahun ini," tuturnya.
Bahkan, lanjut Wawan, berdasarkan data resmi yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, angka penderita tengkes di Kabupaten Indramayu menempati posisi ketiga terendah dengan angka 14,40 persen.
Namun, ketika dilihat dari angka penurunannya, Kabupaten Indramayu menempati posisi pertama di Jawa Barat, dimana angka tengkes berhasil ditekan menjadi 14,40 persen.